DETAIL KOLEKSI

Kajian kualitas air Waduk Pluit Jakarta Utara menggunakan fitoplankton sebagai bioindikator pencemaran pembimbing


Oleh : Aidian Satria

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Melati Ferianita Fachrul

Pembimbing 2 : Astri Rinanti Nugroho

Subyek : Water quality;Carbon absorption rate

Kata Kunci : bioindicators, phytoplankton, water quality, chlorophyll-a, Pluit reservoir

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TL_08212003_Halaman-Judul.pdf 11
2. 2016_TA_TL_08212003_Bab-1.pdf 3
3. 2016_TA_TL_08212003_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TL_08212003_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TL_08212003_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TL_08212003_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TL_08212003_Daftar-Pustaka.pdf 6
8. 2016_TA_TL_08212003_Lampiran.pdf

W Waduk Pluit terletak di Jl. Pluit Raya Selatan. Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara dengan luas 80 Ha dan kedalaman berkisar ± 2–6 meter. Untuk mengetahui kondisi perairan Waduk Pluit dilakukan penelitian kualitas air dengan menggunakan fitoplankton sebagai bioindikator pencemaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air, menganalisis struktur komunitas fitoplankton, menganalisis hubungan kelimpahan fitoplankton dengan sebaran nitrat dan fosfat, serta menganalisis hubungan produktivitas primer dengan kandungan klorofil-a dan kemampuan laju karbon. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juli 2016 dengan 11 titik lokasi pengambilan sampel, yang ditentukan berdasarkan inlet, zona tengah dan outlet waduk. Pengukuran kualitas air untuk parameter fisika dan kimia di perairan Waduk Pluit mengacu pada PERGUB DKI Jakarta No 582 Tahun 1995, didapatkan parameter yang melebihi baku mutu diantaranya adalah DO(0,07-2,7mg/l), BOD (20,13–83,89mg/l), COD (41,28-275 mg/L), Fosfat (0,52-1,72 mg/l) dan Nitrat (10,92-59 mg/l). Kelimpahan fitoplankton yang ditemukan selama 4 kali pengambilan sampel berkisar 36000–73700 sel/literyang terdiri dari6 filum yaitu Cyanophyta, Chrysophyta, Chlorophyta, Euglenophyta, Dinophyta Bacillariophyta.Dengan kisaran Indeks keanekaragaman (H’) rata-rata mencapai 1,98 yaitu keanekaragaman pada perairan ini tergolong sedang atau mengindikasikan perairan setengah tercemar, untuk nilai keseragaman (E) rata-rata pada perairan didapat 0,78 yang mengindikasikan bahwa kemerataan sepesies rendah, sedangkan jika dilihat dari indeks saprobitas (X) rata-rata perairan didapat nilai -0,93 dimana perairan diklasifikasikan tingkat pencemaran sedang pada pencemaran bahan organik dan anorganik. Fitoplankton yang sering ditemukan di perairan Waduk Pluit yaitu fitoplakton filumCynophyta dengan kelimpahan mencapai 47400 sel/liter hal ini dikarenakan pada filumini terdapat fitoplankton jenis Oscillatoria sp 1. Fitoplankton jenis ini memiliki sifat resisten terhadap bahan pencemar. Sumber pencemaran di Waduk Pluit disebabkan oleh buangan organik dan anorganik dari aktivitas di sekitar Waduk Pluit terutama aktivitas rumah tangga. Nilai klorofil-a rata-rata Waduk Pluit sebesar 4,7 mg/l hal ini mengindikasikan perairan tergolong mesotrofik. Besarnya daya serap karbon rata-rata oleh fitoplankton mencapai430,95x106 ton/tahun. Hal ini membuktikan bahwa keberadaan dan kondisi ekosistem perairan Waduk Pluit sangat penting dalam pengendalian gas CO2

P Pluit reservoir located at Jl. Raya Pluit Selatan. Village of Penjaringan with an area of 80 hectares and the depth ranges from ± 2-6 meters. To determine the condition of waterquality of Pluit reservoir can be done by using phytoplankton as bioindicator of pollution. This study aimed to analyze the quality of water, analyzing the phytoplankton community structure, analyze the relationship between phytoplankton abundance and dispersion of nitrates and phosphates, as well as analyze the relationship between primary productivity with chlorophyll-a and the ability of the carbon rate. This research was conducted on April until July 2016 with 11 points of sampling location, which is determined based on the inlet, the middle zone and the outlet of the reservoir. Water quality measurements for physical and chemical parameters in Pluit reservoir waters based on Jakarta Governor Regulation No. 582 of 1995, it was found that exceeded the standard quality parameters including the DO (0,07-2,7 mg/l), BOD (20,13-83,89 mg/l), COD (41,28-275 mg/l), Phosphate (0,52-1,72 mg/l) and Nitrates (10,92-59 mg/l). The abundance of phytoplankton were found during sampling 4 times the range 36000-73700 cells/liter which consists of 6 phylum of Cyanophyta, Chrysophyta, Chlorophyta, Euglenophyta, Dinoflagellate, Bacillariophyta. With a range of diversity index (H') reached an average of 1.98 which is diversity in these waters classified as moderate or indicate half polluted waters, to the value of uniformity (E) on average in waters gained 0.25 indicating that the diversity of species is low, whereas, if considered from the index saprobitas (X) the average value obtained -0,93 waters where waters were classified level of pollution in the pollution of organic and inorganic materials. Phytoplankton which is often found in Pluit reservoir is fitoplakton Cynophytaphylum with an abundance reached 47 400 cells / liter. This is because in this phylumThere are phytoplankton types of Oscillatoria sp 1.Phytoplankton is resistant to contaminants. Sources of pollution in Pluit reservoir caused by discharges of organic and inorganic activities around Pluit reservoir mainly household activities. The value of chlorophyll-a Pluit Reservoir average of 4.7 mg/l indicating relatively mesotrofik waters. The amount of carbon absorption capacity on average by phytoplankton reached 430,95x106 tons/year. It is proven that the presence and condition of aquatic ecosystems Pluit reservoir is very important in the control of CO2

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?