DETAIL KOLEKSI

Pemanfaatan Sacchoromyces cerevisiae dari limbah hasil fermentasi pabrik bir sebagai biosorben untuk menyisihkan Cr 8+ dari limbah elektroplating


Oleh : Yola Ambunsuri

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Subyek : Biosorption

Kata Kunci : Sacchoromyces cerevisiae; biosorption;

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08296129_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08296129_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08296129_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2001_TA_STL_08296129_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08296129_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08296129_Bab-4_Hasil-Penelitian-dan-Pembahasan.pdf
7. 2001_TA_STL_08296129_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2001_TA_STL_08296129_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2001_TA_STL_08296129_Lampiran.pdf

D Dampak negatif yang ditimbulkan oleh industri mengakibatkan lingkungan perairan seringkali tercemar oleh berbagai logam berat yang berbahaya, salah satunya adalah Cr6+. Metode penyisihan logam Cr dengan metode yang murah, efektif serta tidak menyebabkan pencemaran lain terhadap lingkungan adalah biosorpsi.Teknologi penyisihan logam berat dari air buangan secara biologis yang berdasarkanpada aktivitas mikroorganisme telah terlihat dapat menjadi alternatif pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun. Biosorpsi pada bakteri, jamur, ragi (yeast), actomycetes, ganggang laut (algae). dan jaringan tumbuhan digunakan untuk menyisihkan ion logam dari larutan. Menurut Tsezos dan Volesky (1981), yeast dalam keadaan hidup ataupun mati dapat dimanfaatkan sebagai biosorben untuk mengikat logam berat.Penelitian dilakukan menggunakan reaktor batch skala laboratorium, meliputi penggunaan biomassa mati dan hidup sebagai biosorben serta desorpsi. Prosedurpenelitian penggunaan biomassa mati sebagai biosorben meliputi pembuatan biosorbendan penentuan kondisi parameter optimum (pH, berat biomassa dan waktu kontak). Prosedur pelaksanaan desorpsi meliputi penentuan agen pendesorpsi optimum dan waktu kontak desorpsi optimum. Untuk membandingkan efisiensi penyisihan Cr6+ oleh Saccharomyces cerevisiae pada kondisi mati dan hidup, maka dilakukan penelitian penyisihan Cr6+ menggunakan biomassa hidup sebagai biosorben yang meliputi penentuan jenis media pertumbuhan optimum dan pengamatan penyisihan Cr6+ oleh yeast dalam variasi volume limbah dan biomassa yang berbeda.Proses penyisihan logam berat yang terjadi dengan menggunakan biomassamati sebagai biosorben adalah groses adsorpsi, hal ini berarti pengikatan logam berat terjadi di sekitar dinding sel. Menurut Gadd. (1993), pengikatan logam berat pada biomassa hidup sebagai biosorben terjadi melalui 2 proses, yaitu adsorpsi dan absorpsi. Kecenderungan adsorpsi menggunakan biomassa yeast lebih mengikuti kecenderungan isoterm Freundlich dengan persamaan Y = 0,5332 x - 1,8347 dan R2 = 0,9382. Kondisi• kondisi optimum yang diperoleh selama penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.• p• Berat biomassa = HN03 0,1 M wort600mg • Waktu kontak desorpsi = • Pengamatan penyisihan• Waktu kontak = 30 menit Cr6+ pada variasi volume240 menit • Efisiensi desorpsi = limbah dan biomassa 3 : 1• Efisiensi 61.04 % • Efisiensi penyisihan =penyisihan = 90,922 %99,97 %• Q = 4.22 ma/arSaran penelitian selanjutnya adalah pemanfaatan kembali biomassa yang telah melalui tahap desorpsi, dan mengetahui sejauh mana biomassa tersebut dapat dipergunakan kembali.

T The negatif impact of industry's effluent containing heavy metals causes some pollution to the environment. One of the hazardous heavy metal is Cr6+. Biosorption is a method to removing heavy metal from aquaeous solution.Fungi and yeast in common with other microbial groups such as bacteria, cyanobacteria, and algae, are capable of accumulation heavy metals and radionuclides even from dilute external solution. According to Tzesos and Volesky (1981), dead and living cells of yeast are capable of metal accumulation.The experiment was done using batch reactor on laboratory scale. The use of dead cells (Saccharomyces cerevisiae) as biosorbent are including biomass production, determine of optimum pH, determine of optimum biomass concentration and determine of optimum contact time. Desorption process enclosed to determine the desorption agent and contact time of desorption optimum. The use of living cells ( Saccharomycescerevisiae) as biosorbent are including the determine of growth media and control of Cr6+removal on variety of waste and biomass volume.According to Gadd (1993), metal uptake by living cells can often be devided into2 main phase. The first phase which can also occur with dead cells, is metabolism independent metal binding to cell walls and other external surface. The second phase is energy dependent intracelullar metal u,:?take across the cell membrane.Adsorption of Cr6+ using Saccharomyces cerevisiae as biosorbent described by the Freundlich models, tHe form is Y = 0,5332 x - 1,8347 and R2 = 0,9382.Dead Cells Livin CellsAdso tion Deso tion Bioso tion• pH=2 • Desorption agent = • Growth media = wort• Biomass concentration HN030,1 M • variety of waste and=600 mg • Contact time of biomass volume = 3 : 1• Contact time = 240 desorption = 30 minutes • Removal efficiency =minutes • Desorption efficiency = 90,922 %• Removal efficiency = 61,04 %99,972 %• = 4 22 m I rThe suggestion of the experiment is how to regenerate the biomass for the second adsorption and so on.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?