Arsitektur rumah tradisional di Kabupaten Kudus : Untuk dakwah, seni dan martabat
P Pada hakekatnya orang membangun rumah sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan buatan utuh, yang mampu menampung kebutuhan hidup, yaitu sebagai tempat tinggal, tempat berusaha dan sebagai tempat untuk bersosialisasi . Sasaran utama dalah untuk mencipyakan ruang yang dapat menampung segala macam kegiatan tersebut yang kesemuanya diberi makna, baik dari segi bangunan itu sendiri, maupun dari segi komunitas. Begitu pula segi lingkungan dan wilayah yang merupakan suatu kesatuan yang utuh. Dilihat sepintas dari luarm rumah tradisional di Kabupaten Kudus memiliki bentuk yang serupa dengan daerah-daerah lain di Jawa Tengah. Begitulah gambaran sepintas tentang rumah tradisional baik yang ada di Kudus maupun di tempat lain memiliki makna yang dalam, tidak tenaga tetapi diaati secara patuh dan utuh dari generasi ke generasi.
I In essence, people build houses as an effort to create an artificial environment intact, which is able to accommodate the necessities of life, namely as a place to live, place of business and as a place to socialize. The main objective is to create a space that can accommodate all sorts of activities that are all given meaning, both in terms of the building itself, as well as the community. Similarly, the aspect of the environment and the region which is a unified whole. Seen at a glance from the traditional house luarm in Kudus District has a similar shape to other areas in Central Java. Such a cursory picture of the traditional house both in Kudus and elsewhere has a deep meaning, not power but obeyed obediently and whole from generation to generation.