Korelasi kebiasaan merokok dan aktivitas fisik dengan kadar karbon monoksida ekspirasi pada pengemudi ojek
L LATAR BELAKANGKarbon Monoksida (CO) adalah gas beracun karena menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh dan jika terakumulasi dapat mengakibatkan berbagai penyakit. Ikatan yang terjadi antara CO dan Hemoglobin darah disebut sebagai COHb (karboksihemoglobin). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kadar CO dalam tubuh, diantaranya adalah merokok dan aktivitas fisik. Pada perokok kadar CO di dalam darah mengalami peningkatan dan membentuk COHb, sementara aktivitas fisik bisa menurunkan waktu paruh eliminasi CO yang berarti semakin banyak aktivitas fisik maka semakin sedikit kadar COHb. Untuk dapat membuktikan peran merokok dan aktivitas fisik, maka perlu dilakukan penelitian untuk menilai adanya korelasi antara kadar karbon monoksida ekspirasi pada pengemudi ojek.METODEPenelitian ini menggunakan desain potong lintang. Responden yang terlibat merupakan pengemudi ojek di Jakarta, berjumlah 170 orang, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Pengambilan data menggunakan wawancara kuesioner Indeks Brinkman dan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), serta pemeriksaan COHb dengan menggunakan Smokelyzer. Analisis data menggunakan uji statistik korelasi Spearman. Batas kemaknaan p<0,05.HASILKarakteristik frekuensi merokok berada pada klasifikasi berat (37.1%). Sebagian besar intensitas aktivitas fisik berada pada klasifikasi ringan (54.1%). Karakteristik kadar karbon monoksida diklasifikasikan menjadi ringan-sedang (26.5%) dan berat-sangat berat (73.5%). Analisis bivariat menunjukan terdapat korelasi positif yang lemah dan bermakna antara merokok dengan COHb. (r = 0.347; p = <0.001) Terdapat korelasi negatif yang lemah dan bermakna antara aktivitas fisik dan COHb. (r = -0.258 ; p = 0.001)KESIMPULANTerdapat korelasi positif antara merokok dengan COHb. Terdapat korelasi negatif antara frekuensi merokok dan COHb
B BACKGROUNDCarbon Monoxide (CO) is a poisonous gas because it hinders the entry of oxygen needed by the body. The accumulation of CO in the body can lead to various diseases. The bond formed between CO and blood hemoglobin is called COHb (carboxyhemoglobin). Several factors influence the level of CO in the body, including smoking and physical activity. In smokers, the level of CO in the blood increases and forms COHb, while physical activity can decrease the elimination half-life of CO, meaning that the more physical activity, the lower the level of COHb. To prove the role of smoking and physical activity, research is needed to assess the correlation between exhaled carbon monoxide levels in motorcycle taxi drivers.METHODSThis study employed a cross-sectional design. The respondents involved were motorcycle taxi drivers in Jakarta, totaling 170 individuals, who met the predetermined inclusion and exclusion criteria. Data collection was done through interviews using the Brinkman Index and GPAQ questionnaires, as well as COHb examination using a Smokelyzer. Data analysis was conducted using the Spearman correlation statistical test. The significance level was set at p<0.05.RESULTSThe frequency of smoking is classified as heavy in 37.1% of cases. The majority of physical activity intensity falls under the light classification (54.1%). The levels of carbon monoxide are classified as mild to moderate in 26.5% of cases and heavy to very heavy in 73.5% of motorcycle taxi drivers. The bivariate analysis shows a weak and significant positive correlation between smoking and COHb. (r = 0.347, p < 0.001) There is a weak and significant negative correlation between physical activity and COHb. (r = -0.258, p = 0.001)CONCLUSIONSThere is a positive correlation between smoking and COHb levels. There is a negative correlation between the frequency of smoking and COHb levels