Evaluasi formasi pada lapangan X
E Evaluasi pada tulisan ini dilakukan untuk mendapatkan parameter-parameter seperti volume shale (Vsh), porositas efektif batuan (Oeff), dan saturasi air (Sw). Pada tulisan ini dievaluasi lapangan X yang resistensinya rendah untuk diteliti metode perhitungan saturasi air yang cocok untuk mengevaluasi formasi tersebut. Saturasi air dihitung dengan formula Indonesia dan metode simandoux. Hasil perhitungan dari kedua formula tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil tes yang dihasilkan, dan ditentukan formula yang paling mendekati dengan hasil tes tersebut. Dari pembacaan Gamma Ray log dilihat bahwa pada formasi di lapangan X adalah sahlly sand. Volume shale (Vsh) dilapisan tersebut ternyata cukup besar. Volume shale rata-rata di tiap sumur antara 22%-36% dan porositas efektif (Oe) di lapangan X ditentukan dari density dan neutron log dan telh dikoreksi oleh adanya shale. Porositas efektif (Oe) rata-rata tiap sumur adalah 17%-27%. Resistivitas air (Rw) ditentukan dari air formasi dan disesuaikan dengan temperatur formasi. Tidak semua zona yang dianalisis ada data tesnya, maka sebagian Rw ditentukan dengan metode Picket Plot. Rw pada temperature formasi 0.22 ohmm -1.1 ohmm. Tidak adanya core analysis, maka faktor tortuitas (a), sementasi (m) dan eskponen saturasi (n) mengacu pada statistic dari kepustakaan. Parameter yang digunakan adalah a = 1, m = 1.8, n = 2. Sebanyak 24 atau 86% saturasi air yang dihitung dengan Formula Indonesia mendekati kadar air (ditambah dengan Bound Water). Sedangkan dengan metode Simandoux, 22 dari 28 atau 78% mendekati kadar air (ditambah dengan bound water). Jadi, metode untuk menghitung saturasi ar (Sw) yang paling mendekati kadar air di lapangan X adalah formula Indonesia.