Analisis material timbunan untuk rencana pembangunan bendungan di Cibeet, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
T Tanah memegang peran krusial dalam pembangunan bendungan bahan timbunan, tanah seringkali digunakan pada dasar tanah dan konstruksi tanggul tipe urukan. Pemilihan jenis bendungan sebaiknya disesuaikan dengan ketersediaan material dan lokasi terdekat sesuai rencana pembangunan bendungan. Oleh karena itu, perincian mengenai kriteria material konstruksi untuk bendungan urukan menjadi sangat penting agar pembangunan dapat dilakukan secara efektif, menghindari kebocoran air, potensi tanah longsor, dan risiko runtuhnya bendungan dalam jangka panjang. Lokasi daerah penelitian berada pada Sungai Cibeet tepatnya terletak diantara 6o18’0â€-6 o47’10†Lintang Selatan dan 106 o23’45†- 107 o13’30, dimana bendungan ini dilatarbelakangi dari kejadian banjir besar di hilir Citarum yang menyebabkan jebolnya tanggul di Kabupaten Bekasi. Bendungan Cibeet dibangun untuk mengurangi banjir pada hilir Citarum, selain itu dimanfaatkan untuk mengairi irigasi. Untuk menentukan kriteria tanah sebagai bahan timbunan, uji sifat tanah perlu dilakukan di laboratorium. Metode penelitian yang diterapkan mencakup pendekatan kualitatif dan kuantitatif, menghasilkan data mengenai sifat fisik dan mekanik tanah yang mendukung pembangunan bendungan Cibeet. Dimana metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah batas-batas atterberg dan analisis ayakan. Dari batas atterberg dihasilkan data liquid limit, plastic limit dan plasticity index dimana dari hasil analisis daerah penelitian menunjukan plasticity index memiliki kisaran 18% hingga 40% yang berarti memiliki plastisitas tinggi dan berjenis tanah lempung. Sedangkan untuk analisis ayakan didapatkan hasil proporsi dari gravel memiliki kisaran 0,4% hingga 8% sedangkan sand berkisar 7% hingga 51% dan clay memiliki kisaran 15% hingga 50% Selain itu, penelitian di lokasi pembangunan memiliki potensi sebesar 2.313.496 m3 untuk inti kedap air, pada bagian filter didapatkan potensi 398.200 m3 hasil ini memberi kesimpulan bahwa daerah sekitar memiliki potensi melimpah sebagai sumber material timbunan.
S Soil plays a crucial role in the construction of dams Embankment materials, soil is often used in the foundation and construction of embankment type backfill. The choice of dam type should be tailored to the availability of materials and the nearest location according to the dam construction plan. Therefore, details regarding the construction material criteria for the backfill dam are very important so that the construction can be carried out effectively, avoiding water leakage, potential landslides, and the risk of dam collapse in the long run. The location of the study area is on the Cibeet River, precisely located between 6o18\'0\"-6 o47\'10\" South latitude and 106 o23\'45\" - 107 o13\'30\", where the dam is motivated by a major flood event downstream of the Citarum that caused a levee to break in Bekasi Regency. The Cibeet Dam was built to reduce flooding downstream of the Citarum, and is also used for irrigation. To determine the criteria for the soil as embankment material, soil properties tests need to be conducted in the laboratory. The research methods applied include qualitative and quantitative approaches, producing data on the physical and mechanical properties of soils that support the construction of the Cibeet dam. Where the methods used for this research are atterberg boundaries and sieve analysis. From the Atterberg limits, data on liquid limit, plastic limit and plasticity index are produced, where the results of the analysis of the research area show that the plasticity index has a range of 18% to 40%, which means that it has high plasticity and is a type of clay soil. As for the sieve analysis, the results show that the proportion of gravel has a range of 0.4% to 8%, while sand ranges from 7% to 51% and clay has a range of 15% to 50%. In addition, research at the construction site has a potential of 2,313,496 m3 for impermeable cores, in the filter section the potential is found to be 398,200 m3, this result gives the conclusion that the surrounding area has abundant potential as a source of backfill material.