Uji validitas dan reliabilitas kuesioner fonseca anamnestic index versi bahasa Indonesia populasi usia 19-21 tahun (Laporan Penelitan)
L Latar belakang: Gangguan temporomandibula merupakan gangguan yang dapat melibatkan otot pengunyahan, sendi temporomandibula, atau keduanya. Gejala dan tanda utama dari gangguan temporomandibula dapat berupa nyeri pada otot mastikasi, nyeri pada daerah sendi temporomandibula, keterbatasan pergerakan rahang, dan bunyi pada sendi temporomandibula, seperti klik atau krepitasi. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas kuesioner Fonseca versi bahasa Indonesia populasi usia 19-21 tahun pada gangguan temporomandibula. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang. Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan 10 pertanyaan yang disebarluaskan melalui google form pada 354 responden (213 perempuan dan 141 laki-laki) dengan usia 19-21 tahun di Jabodetabek. Hasil data uji validitas dianalisis dengan menggunakan uji korelasi dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s alpha. Hasil: Uji korelasi menunjukkan kuesioner FAI versi bahasa Indonesia valid dengan r > 0,1 dan hasil uji reliabilitas berdasarkan kelompok nyeri dikatakan reliabel dengan Cronbach’s alpha > 0,6 akan tetapi didapatkan hasil tidak reliabel pada kelompok tidak nyeri dengan Cronbach’s alpha < 0,6. Kesimpulan: Kuesioner FAI versi bahasa Indonesia dinilai valid dengan tingkat korelasi yang tinggi. Berdasarkan kelompok nyeri, kuesioner FAI versi bahasa Indonesia reliabel sedangkan berdasarkan kelompok tidak nyeri, kuesioner FAI versi bahasa Indonesia tidak reliabel.
B Background: Temporomandibular disorders are disorders that can involve masticatory muscles, temporomandibular joints, or both. The main symptoms and signs of temporomandibular disorders can be pain in the mastication muscle, pain in the temporomandibular joint area, limited movement of the jaw, and sounds in the temporomandibular joint, such as clicks or crepitus. Objective: To know the validity and reliability test of the Indonesian version of Fonseca Anamnestic Index questionnaire in population ages 19-21 years in temporomandibular disorders. Methods: Observational analytic with cross sectional study design. This study used a questionnaire with 10 questions distributed via Google forms to 354 respondents (213 women and 141 men) aged 19-21 years in Jabodetabek. Validity test data were analyzed by using correlation and reliability test data were analyzed by using Cronbach’s alpha. Results: Correlation test showed that the Indonesian version of FAI questionnaire was valid with r > 0.1 and the results of the reliability test on the pain group were reliable with Cronbach's alpha > 0.6, but the results were unreliable in the non-pain group with Cronbach's alpha < 0.6. Conclusion: The Indonesian version of the FAI questionnaire was valid with a high correlation. Based on the pain group, the Indonesian version of FAI questionnaire is reliable while based on the non-pain group, the Indonesian version of FAI questionnaire is not reliable.