DETAIL KOLEKSI

Analisis karakteristik beton geopolimer berbasis fly ash PLTU lontar dengan molaritas alkali


Oleh : Eza Novrianda Banjarnahor

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Liana Herlina

Pembimbing 2 : Pratama H.R. Siregar

Subyek : Geopolymer concrete

Kata Kunci : fly ash, compressive strength and split tensile, setting time.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_TS_051001500040_Halaman-judul.pdf 20
2. 2020_TA_TS_051001500040_Bab-1.pdf 4
3. 2020_TA_TS_051001500040_Bab-2.pdf
4. 2020_TA_TS_051001500040_Bab-3.pdf
5. 2020_TA_TS_051001500040_Bab-4.pdf
6. 2020_TA_TS_051001500040_Bab-5.pdf
7. 2020_TA_TS_051001500040_Daftar-pustaka.pdf
8. 2020_TA_TS_051001500040_Lampiran.pdf

I Indonesia merupakan negara yang banyak memiliki sumber daya alam, yaitubatubara. Pembakaran batu bara pada PLTU akan menghasilkan limbah berupa abuterbang (fly ash) yang dapat mengakibatkan pecemaran lingkungan apabila tidakdimanfaatkan. Beton geopolimer dapat menggunakan fly ash dari hasil padapembakaran batu bara untuk material pengganti semen tersebut. Tujuan daripenelitian ini untuk mengetahui waktu ikat, kuat tekan beton, dan kuat tarik belahbeton geopolimer yang dipengaruhi oleh molaritas dan curing. Perbandingan NaOHdengan Na2SiO3, yaitu 1:1,5 dengan molaritas yang digunakan 4M dan 14M.Curing beton geopolimer dilakukan dengan suhu 60°C dan suhu ruang selama 24jam. Pada pengujian alat vicat waktu ikat awal yang tercepat yaitu pada fly ashlarutan 4M sebesar 1 jam 4 menit dan waktu ikat akhir sebesar 1 jam 35 menit. Padapengujian ketahanan penetrasi waktu ikat awal yang tercepat yaitu pada betongeopolimer 4M sebesar 1 jam 4 menit dan waktu ikat akhir sebesar 1 jam 59 menit.Semakin besar molaritas yang digunakan semakin lama waktu ikat dihasilkan. Hasilkekuatan tekan rata rata terbesar yaitu pada beton geopolimer dengan molaritas14M curing suhu 60°C pada umur 3 hari 54,54 MPa, umur 7 hari 56,66 MPa danumur 28 hari 61,33 MPa. Kekuatan tarik belah rata -rata terbesar pada betongeopolimer dengan molaritas 14M curing suhu 60°C pada umur ke 28 hari yaitusebesar 2,89 MPa.

I Indonesia is a country that has a lot of natural resources, namely coal. Combustionof coal in the power plant will produce waste in the form of fly ash which can resultin environmental pollution if i not utilized. Geopolymer concrete can use fly ashfrom coal combustion material to replace the cement. The purpose of this study wasto determine the setting time, compressive strength of concrete, and tensile strengthof geopolymer concrete which is influenced by molarity and curing. Comparison ofNaOH with Na2SiO3, which is 1:1,5 with the molarity used 4M and 14M.Geopolymer concrete curing with a temperature of 60°C and room temperature for24 hours. Based on the experiment, the fastest initial setting time of vicat tool is the4M fly ash solution of 1 hour 4 minutes and the final setting time of 1 hour 35minutes. Based on the experiment, the fastest initial setting time penetrationresistance in 4M geopolymer concrete is 1 hour 4 minutes and the final setting timeis 1 hour 59 minutes. The greater the molarity used, the longer the setting time isproduced. The highest average compressive strength results are geopolymer concrete with 14M curing molarity of temperature of 60°C at 3 days 54,54 MPa, 7 days 56,66 MPa and 28 days 61,33 MPa. The highest average tensile strength in geopolymer concrete with 14M molarity of curing temperature of 60°C at 28 days is 2,89 MPa.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?