Pengarih perebusan sabut kelapa pada larutan NaOH dalam pembuatan bio-admixture terhadap sifat mekanik dan fisik mortar semen
M Mortar merupakan adukan yang terdiri dari semen, pasir, air dan bahan tambah (jika diperlukan) yang diharapkan dapat memperbaiki sifat mekanis mortar. Bahan tambah (admixture) yang umum digunakan pada konstruksi mortar adalah bahan tambah kimia. Namun penggunaan bahan tambah kimia memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu diperlukan alternatif bahan tambah yang ramah lingkungan. Dalam penelitian ini bahan tambah (admixture) yang dipakai berupa sabut kelapa (1%,1,5% dan 2%) dengan pre-treatment perebusan pada larutan NaOH 5% dilanjutkan dengan karbonisasi hidrotermal pada suhu 160°C menggunakan media air selama 1,2, dan 3 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada penambahan 1.5% hydrochar karbonisasi hidrotermal 3 jam didapat nilai kuat tekan tertinggi dengan kenaikan 27.36% dibandingkan mortar kontrol. Penambahan hydrochar dapat menghasilkan peningkatan kuat lentur pada semua variasi dibandingkan mortar kontrol. Hasil pengujian penyerapan air pada mortar menunjukkan hydrochar yang semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya durasi karbonisasi hidrotermal dapat meningkatkan penyerapan air pada mortar.
M Mortar is a construction material consisting of cement, sand, water, and admixture (if needed) that expected to repair mechanical properties of mortar. Admixtures that are frequently used in mortar construction are chemical additives. The use of chemical additives, however, has a detrimental effect on the environment. Consequently, an alternative environmentally friendly additive is necessary. The admixture used in this study was coconut coir (1%, 1.5%, and 2%), which was pre-treated by boiling in a 5% NaOH solution and then carbonized hydrothermally using water at 160°C for 1, 2, and 3 hours. According to the test results, adding 1.5% hydrochar carbonized hydrothermal for 3 hours resulted in a 27.36% increase in compressive strength compared to the control mortar. In comparison to the control mortar, the addition of hydrochar can increase flexural strength in all variations. The results of the mortar's water absorption test indicated that the amount of hydrochar and the length of the hydrothermal carbonization process could both increase the amount of water absorbed by the mortar.