Kajian kebisingan kawasan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten
B Bandar Udara Intemasional Soekarno - Hatta sebagai salah satu bandar udara terbesar di Indonesia yang saat ini berhasil menerbangkan 70.000 orang tiap harinya, spesifikasi panjang landasan pacu (runway) 1 dengan nomor 07R/2SL sebesar 3600 m dan runway 2 dengan nomor07U2SR sebesar 3660 m dan lebar 60 m. Intensitas kebisingan di bandar udara ditentukan oleh jumlah pesawat udara yang beroperasi (secara kumulatif selama 24 jam). Maksuddari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas kebisingan yang ditimbulkan dari adanya aktifitas pesawat terbang baik yang tinggal landas (take o.ff) maupun yang mendarat (landing). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas kebisingan pada kawasan bandar udara terutama pada lokasi di sekitar area landasan pacu (runway 1 & 2) dan pemukiman sekitar area landasan pacu (runway 1 & 2), menghitung indeks kebisingan dengan metode WECPNL (Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise Level) dan menggambar Noise Level Contour di sekitar Bandara. Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Oktober 2007 sampai dengan bulan Desember 2007. Lokasi penelitian yaitu Jalur landasan pacu (runway 1 clan 2) dan pada pemukiman sekitar Area Runway 1 dan 2, Bandar Udara Internasional Soekamo-Hatta, Tangerang, Banten. Data-data intensitas kebisingan diperoleh dengan cara melakukan pengukuran langsung di lapangan, menggunakan alat Sound Level Meter yang dilakukan selama 24 jam yaitu antara jam 00.00-24.00 WIB guna mengetahui tingkat kebisingan. Untuk menghitung indeks bising dalam penelitian ini digunakan metode Weightened Continous Perceived Noise Level (WECPNL) yang dilakukan pada 16 titik pengukuran. Hasil pengukuran berkisar antara 70,16-90,62 dB(A), dimana intensitas bising terendah berada pada lokasi Jl, Kamal Raya di depan Mesjid Baitul Maqsum, landasan pacu (runway 1,) dengan nomor landasan 25L. Intensitas tertinggi berada pada lokasi Kampung Sukatani RW.14, Kelurahan Karangsari, landasan pacu (runway 1). Frekuensi penerbangan tertinggi terjadi antara jam 07.00 - 19.00 WIB. Jumlah pergerakan pesawat (N) dalam satu hari (24 jam) untuk landasan pacu (runway 1) diperoleh sebanyak 311 pergerakan clan landasan pacu (runway 2) sebanyak 260 pergerakan. Hasil dari perhitungan indeks WECPNL berkisar antara 70,08-85,08. Dari basil ini selanjutnya dibuat Kontur Kawasan Kebisingan sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 48 Tahun 2002.
S Soekamo - Hatta International Airport as one of the largest airports in Indonesia has flew over 70.000 passengers every day now a days, it has 2 runways with specification number07R/25L, length 3600 m (1st runway), 3660 m (2nd runway), width 60 m and can be used forBoeing 747 landing. The noise intensity in an airport determined by the amounts ofoperating aeroplane (cumulatively during in 24 hours). Intention from this research is to know the noise intensity that was generated from existence of activity taking-off good plane (take Off) and landing. And also to know the noise intensity at that airport area especially location in around area runway 1 & 2 and the settlement around area runway 1& 2, calculates the noise index with WECPNL method ( Weighted Equivalent continuous Perceived Noise Level) and draws the Noise Level Contour around the airport. This research was start in October 2007 until December 2007. The location of Research is the settlement around \ Runway Area 1 and 2, and at line runway base (1 and 2) Soekarno• Hatta International Airport, Tangerang, Banten. The primary data's is obtained by doing a direct• measurement in field, which is measure meaning the noise intensity using an equipment called Sound Level Meter in 24 hours, during 00.00-24.00 WIB, to know the level of the noises. To calculate the noise index that was used in this research, is by using Weightened Continous Perceived Noise Level method (WECPNL). There are 16 point locations of measurement, where the result of measurement ranges from 70,16-90,62 dB(A). Where the lowest noise intensity are in the Kamal Raya Street in front of Baitul Maqsum Mosque location, runway 1, with runway number 25L, and the highest intensity are in the Sukatani Village, RW.14, Karangsari, runway 1. An air transport frequency reaches its top around 07.00 - 19.00 WIB and in one day at research was obtained amount of aeroplane movement (N) in one day (24 hours) for the runway 1 311 movement, and runway 2 260 movement. The Result of calculating index using WECPNL method are ranges from 70,08-85,08. From this result therefore can be made a Noise Level Contour, adapted by the Decree of The Ministry of Communication No. KM48 year 2002.