Analisis penanganan banjir dan genangan Desa Sukamanah, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
B Banjir dan genangan di desa Sukamanah telah menjadi permasalahan yang berkelanjutan. Elevasi desa Sukamanah yang lebih rendah dari elevasi sungai Citarik pada kondisi High Water Level (HWL) mengakibatkan desa Sukamanah tidak bebas dari pengaruh luapan sungai Citarik. Frekuensi banjir mencapai tiga kali dalam setahun dengan luas genangan ± 250 ha. Genangan terjadi selama 2 minggu dengan ketinggian genangan berkisar 30 cm sampai 100 cm. Dalam penanganannya digunakan sistem polder, dimana sistem ini cocok digunakan untuk daerah yang elevasinya rendah dari peil banjir. Komponen dari sistem polder meliputi tanggul, pintu air, sistem drainase, tampungan memanjang, kolam retensi dan pompa. Analisis meliputi analisis hidrologi, analisis hidrolika, analisis kapasitas kolam retensi dan pompa. Berdasarkan analisis tersebut, sistem polder dapat diterapkan untuk penanganan banjir di desa Sukamanah dengan pembuatan tanggul keliling dan pintu air pada outlet saluran untuk mencegah aliran balik dari sungai Citarik. Untuk penanganan genangan, berdasarkan analisis hidrologi didapat debit banjir periode ulang 2 tahun berkisar 0,286 m3/detik sampai7,291m3/detik. Berdasarkan analisis hidrolika didapat dimensi saluran dengan periode ulang 2 tahun untuk saluran beton berbentuk segi empat dengan dimensi lebar dasar saluran 0,55 m - 3,60 m dan kedalaman saluran 0,70 m - 1,75 m. Untuk saluran dari pasangan batu kali berbentuk trapesium dengan kemiringan talud 1:1 didapat dimensi lebar dasar saluran 0,55 m - 1,15 m dan kedalaman saluran 1,20 m - 2,15 m sedangkan dengan kemiringan talud 1:0,25 didapat dimensi lebar dasar saluran 1,50 m - 4,00 m dan kedalaman saluran 1,05 m - 2,45m. Berdasarkan analisis kapasitas kolam retensi dan pompa didapat dimensi kolam retensi seluas 5 ha dengan ruang pengendalian banjir sedalam 30 cm dan dilengkapi pompa dengan kapasitas 0,5 m3/detik.