DETAIL KOLEKSI

Kajian identitas kultural pada karya desain furnitur (Studi kasus terhadap karya desainer di kawasan Asia Tenggara)


Oleh : Ari Setyo Nugroho

Info Katalog

Nomor Panggil : 0005/T/2012

Subyek : Cultural identity;Furniture design

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Yusuf Affendy D.

Pembimbing 2 : Acep Iwan saidi

Kata Kunci : furniture design, southeast asia

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TS_MDP_191100005_Halaman-Judul.pdf 22
2. 2012_TS_MDP_191100005_Bab-1.pdf 53
3. 2012_TS_MDP_191100005_Bab-2.pdf
4. 2012_TS_MDP_191100005_Bab-3.pdf
5. 2012_TS_MDP_191100005_Bab-4.pdf
6. 2012_TS_MDP_191100005_Bab-5.pdf
7. 2012_TS_MDP_191100005_Daftar-Pustaka.pdf 9

J Jika kita amati dalam perjalanan panjang tentang kemajuan dan perubahan yang terjadi pada dunia desain, maka kita akan melihat adanya penimbunan budaya yang saling berinteraksi dan saling mengadakan pertukaran dimana realitas kebudayaan semua bangsa di dunia seringkali menghadapi serangkaian kondisi potensi ketidakstabilan. Dalam menghadapi realitas ketidakstabilan budaya, memaksa kita untuk tidak memikirkan kebudayaan dan identitas sebagai entitas yang bersifat tetap, tetapi selalu berubah.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan semiotika yang dikembangkan oleh seorang ahli semiologi yang berasal dari Perancis yaitu Roland Barthes. Dari hasil penelitian ini menunjukan terjadinya semacam proses dekontekstualisasi tanda (decontextualisation), yaitu tanda-tanda masa lalu dicabut dari konteks ruang waktu aslinya (karya-karya desain yang menjadi ikon di era modern); lewat penerapan kode-kode tertentu (encoding) lalu di daur ulang (recycled) atau di rekontekstualisasi untuk berbagai tujuan, kepentingan, strategidan respon budaya lokal menurut kepentingan dan sejarah mereka sendiri dalam menghadapi globalisasi budaya modernitas kedalam karya-karya desain furnitur karya desainer di kawasan Asia Tenggara sebagai suatu proses pembentukan secara kreatif kategori-kategori kebudayaan atau identitas baru dari hasil perkawinan silang dua kategori kebudayaan yang berbeda, ‘glokalisasi’, sebuah negosiasi antara budaya global dan budaya lokal, sekaligus penegasan akan identitas loka

I If we observe the long journey of progress and changes in the design world, then we will see an accumulation of inter-cultural interaction and mutual cultural realities of an exchange where all the nations of the world often face a series of conditions of potential instability. In the face of the reality of cultural instability, forcing us to not think about culture and identity as a permanent entity, but always changing. In this study researchers used a semiotic approach developed by an expert from the French semiology is Roland Barthes. From the results of this study indicate the occurrence of such a process of decontextualization sign, the signs of the past lifted from the context of the original spacetime (the works of the iconic design in the modern era); through the application of certain codes (encoding) and in recycling (recycled) or in recontextualization for various purposes, interests, strategies and responses according to the local culture and history of their own interests in the face of globalization of the culture of modernity into the works of designer furniture designs in Southeast Asia as a creative process of the formation of category-new category of culture or identity of the cultural cross-breedingtwo different categories, 'glocalization', a negotiation between global culture and local culture, as well as affirmation of local identity.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?