DETAIL KOLEKSI

Evaluasi kinerja improved oil recovery metode surfaktan kelapa sawit di laboratorium dan implementasi di lapangan x dengan estimasi keekonomian no cure no pay


Oleh : Sugeng Suparwoto

Info Katalog

Subyek : Enhanced oil recovery

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2024

Pembimbing 1 : Rini Setiati

Pembimbing 2 : Pri Agung Rahmanto

Kata Kunci : improved oil recovery, no cure no pay, surfactant palm oil, dan recovery factor

Status Posting : Unpublished

Status : Lengkap

J Jakarata, IndonesiaCadangan minyak Indonesia, baik cadangan terbukti (Proven-1/P-1) maupun cadangan potensial (P-2 dan atau P-3) terus menurun, dikarenakan tidak berimbangnya antara produksi dan eksplorasi untuk menemukan cadangan baru. Dalam pada itu, Indonesia sangat tergantung dari sumur dalam kategori tua dalam memproduksi minyak mentah (crude) dan gas dalam memenuhi kebutuhan nasionalnya. Sebagaimana kita ketahui, dikarenakan sumur-sumur tua itulah, maka terus menerus terjadi penurunan produksi, dimana kita kenal dengan istilah natural decline (penurunan alamiah) yang besarnya mencapai 4-6 persen/tahun.Salah satu cara untuk meningkatkan produksi minyak ini adalah dengan cara melakukan Chemical EOR (Enhanced Oil Recovery), dimana sumur yang sudah mengalami peningkatan watercut sangat tinggi hingga 99.9% kita lakukan injeksi bahan kimia dalam hal ini surfaktan guna menurunkan tegangan permukaan dan meningkatkan penyapuan pada minyak yang tertinggal dibatuan. Penelitian ini menggunakan Surfaktan berbasis Palm Oil dimana hasil akhir dari produk tersebut adalah Methyl Ester Sulfonate yang didapatkan dari hasil proses sulfonasi di reactor Petrokimia Gresik. Lalu didapatkan 3 jenis larutan untuk diujikan yaitu PB 6022 1500 ppm + SA B2 (3:1) 0.5% ; PB 6022 1500 ppm + SA B2 (3:1) 1% + Air Injeksi ; PA 3630S 1500 ppm + SA B200 (3:1) 0.5% + Air Injeksi ; dan PA 3630S 1500 ppm + SA B200 (3:1) 1% + Air Injeksi. Dari 4 larutan tersebut, dilakukan uji kompabilitas dan uji thermal dan didapatkan nilai IFT yang stabil di 30 hari terakhir yaitu 4.24E-03 dyne/cm pada larutan terakhir. Setelah itu dilakukan tes imbibisi guna mengetahui penurunan watercut terhadap sample core yang dibawa dari Lapangan X, lalu didapatkan hasil sebesar 97.9% atau penurunan watercut sebanyak 2%. Dari hasil tersebut kita simulasikan dengan skema ekonomi No Cure No Pay, dimana skema ini menekankan tidak adanya modal yang dikeluarkan bagi pemilik sumur. Dengan dipilihnya sumur W-1 sebagai kandidat maka dibutuhkan 124 Bbl Surfaktan dengan harga 883 USD/bbl, lifting cost sebesar USD 36/bbl, dan crude oil price sebesar 65 USD/bbl. Lalu disimpulkan bahwa dibutuhkan Total Cummulative Oil Production sebanyak 4,193bbl untuk mencapai 100% pay out time dengan total cost nya adalah 121,600 USD dimana laju alirnya konstan 20 bopd

I Indonesia\'s oil reserves, both proven (Proven-1/P-1) and potential (P-2 and/or P-3), continue to decline due to the imbalance between production and exploration for new reserves. In this context, Indonesia heavily relies on old wells to produce crude oil and gas to meet its national needs. As we know, it is these old wells that continually lead to a decline in production, known as natural decline, with a magnitude reaching 4-6 percent per year. One way to increase oil production is by employing Chemical EOR (Enhanced Oil Recovery), where wells with a significant increase in watercut up to 99.9% undergo chemical injection, specifically using surfactants to reduce surface tension and enhance the sweeping of remaining oil in the rocks. This study utilizes a Palm Oil-based surfactant, resulting in Methyl Ester Sulfonate obtained through the sulfonation process at the Petrokimia Gresik reactor. Three types of solutions were tested: PB 6022 1500 ppm + SA B2 (3:1) 0.5%; PB 6022 1500 ppm + SA B2 (3:1) 1% + Air Injection; PA 3630S 1500 ppm + SA B200 (3:1) 0.5% + Air Injection; and PA 3630S 1500 ppm + SA B200 (3:1) 1% + Air Injection. Compatibility and thermal tests were conducted on these four solutions, yielding a stable IFT value of 4.24E-03 dyne/cm in the last 30 days.Subsequently, imbibition tests were carried out to determine the reduction in watercut on core samples taken from Field X, resulting in a 97.9% decrease or a 2% reduction in watercut. Based on these results, a simulation was performed using the No Cure No Pay economic scheme, emphasizing the absence of initial investment for well owners. Choosing well W-1 as the candidate, 124 Bbl of surfactant is needed at a price of 883 USD/bbl, lifting cost of USD 36/bbl, and crude oil price of 65 USD/bbl. It is concluded that a Total Cumulative Oil Production of 4,193 bbl is required to achieve 100% pay out time with a total cost of 121,600 USD, maintaining a constant flow rate of 20 bopd.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?