DETAIL KOLEKSI

Usulan perbaikan rantai pasok produk amb menggunakan lean supply chain untuk meningkatkan efisiensi proses produksi pada PT. Xyz

1.0


Oleh : Dito Priyo Prakoso

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Parwadi Moengin

Pembimbing 2 : Fani Puspitasari

Subyek : Business logistics;Industrial management

Kata Kunci : lean supply chain, value stream mapping, value chain analysis, process activity mapping

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_STI_063001900071_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2023_TA_STI_063001900071_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2023_TA_STI_063001900071_Bab-1_Pendahuluan.pdf 8
4. 2023_TA_STI_063001900071_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 15
5. 2023_TA_STI_063001900071_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf 6
6. 2023_TA_STI_063001900071_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf 54
7. 2023_TA_STI_063001900071_Bab-5_Kesimpulan.pdf 4
8. 2023_TA_STI_063001900071_Daftar-Pustaka.pdf 3
9. 2023_TA_STI_063001900071_Lampiran.pdf 22

P PT. XYZ adalah produsen baterai yang memproduksi produk Automotive Battery (AMB), Motorcycle Battery (MCB) serta Industrial Battery, pada proses rantai pasok produk AMB masih terdapat pemborosan yang terjadi pada bagian inbound logistics dan operation process. Permasalahan yang ada menyebabkan lead time aktual memiliki waktu yang lebih tinggi dari lead time yang ditentukan, Tujuan penelitian ini untuk memberikan usulan perbaikan rantai pasok produk AMB menggunakan Lean Supply Chain untuk meningkatkan efisiensi proses produksi pada PT. XYZ. Pendekatan yang digunakan adalah Lean Supply Chain yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan yang terjadi, penggunaan Current State Value Stream Mapping untuk pemetaan rantai pasok menghasilkan PCE sebesar 47,65%, selanjutnya dilakukan pemetaan dengan Process Activity Mapping sehingga mendapatkan 11 kegiatan yang tergolong kedalam pemborosan dimana pada proses inbound logistics terjadi 2 pemborosan berupa waiting dan9 waste pada operation process yang terdiri dari 1 kegiatan defect, 1 kegiatan overproduction, 5 kegiatan transportation, 1 kegiatan inventory dan 1 kegiatan unnecessary motion. Selanjutnya Fishbone Diagram digunakan untuk menguraikan akar masalah agar usulan perbaikan yang dilakukan menghasilkan usulan perbaikan yang tepat, diantaranya berupa Live Tracking System yang menjadi solusi untuk waste waiting pada inbound logistics, serta pada tahap operation process yaitu waste overproduction dan waste inventory, pengadaan Towing Tractor dan Towing Cart yang menjadi solusi untuk waste transportation, Pengadaan hydraulic grabber crane yang menjadi solusi untuk waste unnecessary motion, dan usulan perbaikan yang terakhir berupa Poka-Yoke yang menjadi solusi untuk waste defect. Setelah diterapkannya usulan perbaikan diharapkan terjadi penurunan jumlah waste dari yang semula sebanyak 11 kegiatan menjadi 3 kegiatan, masih tersisa 3 kegiatan yang tergolong waste dikarenakan untuk waste of waiting pada inbound logistics serta waste overproduction dan waste inventory tidak dapat dihilangkan secara penuh dikarenakan terdapat faktor diluar kendali perusahaan, sehingga pada Efisiensi Proses Produksi atau PCE meningkat 8,88% dari 47,65% menjadi sebesar 56,53%, untuk lead time produksi mengalami penurunan dari 553.297,27 menjadi 466.001,267.

P PT. XYZ is a battery manufacturer that produces Automotive Battery (AMB), Motorcycle Battery (MCB) and Industrial Battery products. In the supply chain process for AMB products there is still waste that occurs in the inbound logistics and operation processes. The existing problems cause the actual lead time to have a higher time than the specified lead time. The purpose of this study is to provide supply chain proposals for AMB products using Lean Supply Chain to increase the efficiency of the production process at PT. XYZ. The approach used is Lean Supply Chain which aims to reduce the waste that occurs, the use of Current State Value Stream Mapping for supply chain mapping produces a PCE of 47.65%, then mapping is carried out with Process Activity Mapping so that 11 activities are classified as waste which in In the inbound logistics process there are 2 wastes in the form of waiting and 9 waste in the operation process which consists of 1 defect activity, 1 overproduction activity, 5 transportation activities, 1 inventory activity and 1 unnecessary motion activity. Furthermore, the Fishbone Diagram is used to describe the root of the problem so that the proposed improvements are made to produce the right improvement suggestions, including in the form of a Live Tracking System which is a solution for waste waiting in inbound logistics, as well as at the operation process stage, namely waste overproduction and waste inventory, procurement of Towing Tractors and Towing Cart which is a solution for waste transportation, Procurement of a hydraulic grabber crane which is a solution for waste unnecessary motion, and the last proposed improvement is Poka-Yoke which is a solution for waste defects. After the implementation of the proposed improvements, it is hoped that there will be a decrease in the amount of waste from the original 11 activities to 3 activities, there are still 3 activities that are classified as waste due to waste of waiting on inbound logistics as well as waste overproduction and waste inventory cannot be completely eliminated due to factors beyond control. company, so that the Production Process Efficiency or PCE increased by 8.88% from 47.65% to 56.53%, for production lead time it decreased from 553,297.27 to 466,001.267.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?