DETAIL KOLEKSI

Penerapan metode six sigma untuk perbaikan proses produksi celana dalam rider r310b di PT. Mulia Kniting Factory


Oleh : Eva Nurjanah

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2013

Pembimbing 1 : Dorina Hetharia

Pembimbing 2 : Johnson Saragih

Subyek : Textile industry;Production – Process;Failure analysis

Kata Kunci : six sigma, production process, rider pants r310b

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2013_TA_TI_06309020_Halaman-Judul.pdf 15
2. 2013_TA_TI_06309020_Bab-1.pdf 5
3. 2013_TA_TI_06309020_Bab-2.pdf
4. 2013_TA_TI_06309020_Bab-3.pdf
5. 2013_TA_TI_06309020_Bab-4.pdf 23
6. 2013_TA_TI_06309020_Bab-5.pdf 85
7. 2013_TA_TI_06309020_Bab-6.pdf
8. 2013_TA_TI_06309020_Bab-7.pdf
9. 2013_TA_TI_06309020_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2013_TA_TI_06309020_Lampiran.pdf

P PT. Mulia Knitting Factory merupakan perusahaan industri tekstil perajutan dan garmen tertua di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada proses produksi celana dalam Rider R310B. Tujuan dan peneltian ini untuk mengurangi kecacatan pada proses produksi celana dalam Rider R310B. Berdasarkan dan hasil pengamatan langsung, wawancara, dan brainstorming dengan bagaian produksi kemudian mengumpulan data, dapat diketahui bahwa kegagalan proses produksi celana dalam Rider R310B masih tinggi. Untuk mengatasai kegagalan tersebut maka digunakan metode Six Sigma dengan tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control). Pada tahap Define, diketahui bahwa produk celana dalam dengan presentase cacat tertinggi adalah Rider R310B yaitu sebesar 4,87%. Selanjutnya pada tahap Measure, dilakukan pengukuran terhadap tingkat sigma perusahaan. Hasil pengolahan data yang dilakukan menunjukan bahwa nilai DPMO perusahaan adalah 4843 dan tingkat sigmanya adalah 2,49 sigma. Hal ini menunjukan masih jauh target yaitu 6 sigma. Kemudian tahap Analyze, dilakukan identifikasi terhadap penyebab dan permasalahan yang terjadi dengan menggunakan diagram ishikawa, tabel FMEA dan dilanjutkan dengan pendekatan logika Fuzzy. Dan hasil analisa diketahui perlu dilakukan perbaikan untuk mengatasi kegagalan pada proses jahit. Permasalahan jahit memiliki nilai FRPN tertinggi adalah pemasangan karet dengan nilai FRPN 280. Usulan perbaikan yang dilakukan adalah memberikan pelatihan untuk operator, membuat SOP (Standart Operating Procedure) untuk menyamakan urutan proses sebelum menjahit antar operator, serta pengawasan dengan Form Monitoring mesin untuk pengawasan terhadap mesin agar mengurangi mesin macet dan kurangnya pelumas pada mesin. Setelah dilakukan implementasi terhadap usulan perbaikan, diperoleh nilai DPMO yang barn yaitu 2527 tingkat sigma yang barn yaitu 2,6sigma.

P PT. Noble Knitting Factory is the oldest knitting textile and garment industry company in Indonesia. This research was conducted on the production process of Rider R310B panties. This purpose and research to reduce defects in the production process of Rider R310B panties. Based on the results and direct observation, interviews, and brainstorming with the production and then collect the data, it can be seen that the failure of the production process underwear Rider R310B is still high. To overcome these failures then used Six Sigma method with DMAIC stages (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control). In the Define stage, it is known that the underwear product with the highest defect percentage is Rider R310B that is 4.87%. Furthermore, at the Measure stage, measurements are made to the company's sigma level. Results of data processing performed shows that the company's DPMO score is 4843 and the sigma level is 2.49 sigma. This shows still far target of 6 sigma. Then Analyze stage, identification of the causes and problems that occur by using ishikawa diagram, FMEA table and followed by Fuzzy logic approach. And the results of the analysis is known to be repaired to overcome the failure of the sewing process. Sewing problems have the highest FRPN value is the installation of rubber with the value of FRPN 280. Proposed improvements made are to provide training for operators, make SOP (Standart Operating Procedure) to equalize the sequence of processes before sewing between operators, as well as supervision by Form Monitoring machine for control of the machine to reduce engine jam and lack of lubricant on the machine. After the implementation of the proposed improvement, obtained a new DPMO value of 2527 new sigma level of 2.6sigma.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?