Penerapan gugus kendali mutu pada proses produksi baju gamis muslim dewasa di CV Edissy Fashion
C CV Edissy Fashion merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment khusus baju muslim wanita. Berdasarkan data historis pada bulan Desember 2012 hingga bulan Februari 2013, diperoleh rata-rata persentase produk cacat yang paling tinggi adalah produk baju gamis muslim dewasa sebesar 4,05%. Oleh kerena itu produk yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah baju gamis muslim dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan tingkat kecacatan pada produk baju gamis muslim dewasa melalui persiapan Gugus Kendali Mutu (GKM). Langkah pertama pada GKM adalah menentukan tema, permasalahan yang terpilih untuk ditangani adalah jahitan tidak rapi untuk data atribut dan panjang gamis tidak sesuai standar untuk data variabel. Langkah kedua adalah penentuan target, rata-rata persentase cacat untuk jahitan tidak rapi pada bulan April-Mei 2013 sebesar 10,17% sedangkan target yang ingin dicapai adalah 6%. Serta diperoleh nilai DPMO sebesar 46.000untuk data atribut dan kapabilitas proses untuk panjang gamis ukuran S 0,443, ukuran M 0,434, ukuran L 0,448, ukuran XL 0,443dan ukuran XXL 0,448. Langkah ketiga adalah analisa kondisi yang ada dengan memilih sumber masalah. Sumber masalah yang terpilih untuk data atribut adalah serat bahan braso jarang serta terdapat glitter, menjahit pinggiran baju dengan cara obras dan tidak pas menyetting mesin antara bagian atas dan bawah. Sedangkan untuk sumber masalah yang terpilih untuk data variabel adalah bagian lettering salah memberikan size dan pekerja mengambil 2 lettering sekaligus dengan ukuran berbeda. Langkah keempat adalah analisa sebab akibat, penyebab terjadinya permasalahan pada data atribut ialah bahan braso pertama kali digunakan oleh perusahaan, penjahit terbiasa menggunakan cara obras pada produk baju gamis muslim dewasa bahan cotton sedangkan penyebab permasalahan pada data variabel ialah tidak teliti dan ingin menghasilkan jahitan yang banyak.
L Langkah kelima ialah rencana perbaikan, rencana perbaikan untuk data atribut yang dilakukan adalah membeli bahan braso yang tidak ada glitter, mengganti operasi dari mengobras menjadi menjahit serta memastikan penyettingan mesin sudah benar, sebelum melakukan penjahitan. Sedangkan rencana perbaikan untuk data variabel melakukan pemeriksaan lettering bahan sebanyak 2 kali dan menerapkan aturan tidak boleh mengambil lettering sekaligus. Langkah ke enam ialah implementasi ide-ide perbaikan yang dilakukan pada 11 Juli-03 Agustus 2013. Langkah ke tujuh ialah evaluasi hasil sebelum dan sesudah perbaikan. Setelah dilakukan perbaikan persentase cacat jahitan tidak rapi yang diperoleh adalah 3,44%, nilai DPMO menjadi 25.000 serta kapabilitas proses untuk panjang gamis ukuran S 0,476, ukuran M 0,48, ukuran L 0,452, ukuran XL 0,476 dan ukuran XXL 0,455. Walaupun nilai Cp =Cpk tetapi nilai Cp<1, maka proses dikatakan masih belum capable untuk panjang gamis. Parameter panjang gamis ukuran S 131±1 cm, ukuran M 132±1 cm, ukuran L 133±1 cm, ukuran XL134 ±1 cm dan ukuran XXL 135±1 cm. Langkah kedelapan adalah standarisasi.