Analisis pemilihan material ramah lingkungan berdasarkan jejak karbon ditinjau dari jarak kapasitas dan volume pada proyek the asea secretariat Jakarta
P Pemilihan material bangunan yang ramah lingkungan merupakan material yangmemenuhi unsur 3 R. Pemilihan material ramah lingkungan juga didasarkan pada jarakangkut yang nantinya akan mempengaruhi besar kecilnya emisi karbondioksida yangdihasilkan. Emisi karbondioksida merupakan buangan atau hasil dari gas-gas yangdikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon khususnyakarbondioksida. Hasil penelitian ini adalah mendapatkan total emisi karbondioksida darimasing–masing penyuplai karpet sebelum dan setelah diasumsikan. Metode yangdilakukan dalam perhitungan jejak karbon yaitu pengumpulan data primer maupun datasekunder dari proyek maupun masing-masing penyuplai. Hasil dari perhitungan didapatbahwa pada kendaraan angkut oleh PT Primatama Conceptindo Abadi mengalamipeningkatan emisi karbon terbesar sebesar 40,67% dari 60,06 kg CO2 menjadi 84,48 kgCO2 dan mengalami penurunan emisi karbon sebesar 57,23% dari 60,06 kg CO2 menjadi25,69 kg CO2. Emisi CO2 yang dihasilkan pada kendaraan angkut oleh PT TescomFlooring Indonesia mengalami peningkatan emisi karbon terbesar sebesar 3,85% dari18,77 kg CO2 menjadi 19,50 kg CO2 dan mengalami penurunan emisi karbon sebesar39,19% dari 18,77 kg CO2 menjadi 11,42 kg CO2. Volume yang dibutuhkan dengankapasitas angkut material tidak sesuai yang menyebabkan jumlah produktivitas truck perharinya menjadi lebih banyak.
T The selection of environmentally friendly building material is the material that fills theelement 3 R. Material selection is also based on environment-friendly transport distancesthat would later influence his little carbon dioxide emissions big produced. The emissionof carbon dioxide is an outcast or a result of the gases emitted by the combustion of thecarbon-containing compounds, in particular carbon dioxide. The results of this research isto obtain the total emissions of carbon dioxide each dropped a carpet before and after itis assumed. Methods undertaken in the calculation of the carbon footprint that is primarydata collection as well as secondary data from the project as well as the respectivesuppliers. The result of the calculation of the transport vehicle that was obtained by PTPrimatama Abadi Conceptindo experience the greatest increase in carbon emissions of40.67% from 60.06 kg CO2 being 84.48 kg CO2 and carbon emissions decline of 57.23%of 60.06 kg CO2 become a 25.69 kg CO2. The resulting CO2 emissions in transportvehicle by PT Tescom Flooring has increased Indonesia's largest carbon emissionsamounting to 3.85% from 18.77 kg of CO2 being 19.50 kg CO2 and carbon emissionsdecline of 39.19% of 18.77 kg of CO2 being 11.42 kg CO2. The required volume oftransport material with the capacity does not match that of the productivity of trucks perday are becoming more numerous.