E Enuresis adalah kehilangan air seni yang tidak disengaja atau disengaja. Menurut kriteria DSM-IV untuk seorang anak yang didiagnosis dengan enuresis fungsional adalah anak-anak di bawah 5 tahun dengan mengompol setidaknya 2 kali dalam 1 minggu dalam 3 bulan terakhir tanpa kondisi fisiologis suatu zat atau kondisi medis medis umum. Prevalensi enuresis di Bali, menurut I Gusti Ayu pada tahun 2008 adalah 10,9%. Berkaitan dengan sejumlah besar anak yang masih mengalami kesulitan buang air kecil dan prevalensi enuresis cukup tinggi, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dalam pelatihan toilet dan enuresis pada anak usia 2-5 tahun. Penelitian dilakukan di 7 PAUD di setiap desa di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Mulai bulan Juni 2016 hingga Januari 2017. Dengan desain observasional analitik dan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling dari jenis cluster, 171 responden. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square, dengan batas signifikansi adalah p <0,05. Studi ini menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua memiliki pengetahuan yang baik tentang toilet training 114 (66,7%) dan lebih sedikit anak yang mengompol sebanyak 68 (39,8%). Hasil Chi-Squaretest mengungkapkan tidak ada pengetahuan korelasi tentang toilet training dan enuresis (p = 0,269). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang pelatihan toilet dengan enuresis (p = 0,269). Namun ada korelasi penerapan toilet training dan enuresis (p = 0,013). Studi ini menunjukkan tidak ada korelasi antara pengetahuan tentang toilet training dan enuresis pada anak usia 2-5 tahun. Dan ada korelasi penerapan toilet training dan enuresis.