DETAIL KOLEKSI

Studi penggunaan lumpur KC1- Polymer pada pemboran Sumur Fec-13 Lapangan Fn, Pertamina YRC


Oleh : Febriana Nurwidiansari

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Bayu Satyawira

Pembimbing 2 : Ali Sundja

Subyek : Mud of KC1-polymer;Drilling wells

Kata Kunci : mud of KC1-polymer, drilling wells, Field Fn

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_07112084_Halaman-judul.pdf
2. 2016_TA_TM_07112084_Bab-1.pdf
3. 2016_TA_TM_07112084_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TM_07112084_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TM_07112084_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TM_07112084_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TM_07112084_Daftar-pustaka.pdf
8. 2016_TA_TM_07112084_Lampiran.pdf

P Pemilihan jenis lumpur pemboran yang tepat perlu diperhatikan untukdapat menghindari masalah yang mungkin dapat terjadi saat operasi pemboranberlangsung, misalnya masalah kestabilan shale. Jika litologinya berupaclaystone, maka akan rentan mengalami masalah kestabilan shale, seperti swellingclay, sloughing, ataupun pack off. Mineral yang dikandung claystone sangatreaktif terhadap lumpur jenis Water Base Mud (WBM). Pada pemboran sumurFEB-13 di Lapangan FN trayek 12 ¼” digunakan jenis lumpur yaitu Syntethic OilBase Mud (SOBM). Pemboran pada trayek 12 ¼” sudah menggunakan lumpurSOBM yang dikategorikan dapat mengatasi masalah shale, namun pada trayek inimasalah yang timbul justru cukup banyak. Jika dilihat dari segi biaya, penggunaanSOBM lebih mahal dibandingkan dengan WBM. Oleh sebab itu, dilakukanpengukuran kereaktifan cutting yang mengandung mineral clay yaitu dengan caraMethylene Blue Test (MBT), uji X-Ray Diffraction (XRD), uji properties KCl –Polymer, dan analisa laju pengembangan clay. Dengan melakukan uji tersebut,dapat diketahui masalah yang terjadi pada trayek 12 ¼” disebabkan oleh formasiyang mengandung mineral clay reaktif atau justru ada faktor lain yangmenyebabkan masalah tersebut. Jika masalah yang terjadi bukan disebabkan olehformasi yang mengandung mineral clay reaktif, diputuskan lumpur tersebutdiganti oleh WBM jenis KCl-Polymer, karena selain harga yang lebih murah, jugaramah terhadap lingkungan.

S Selection of the appropriate type of drilling mud need to be considered tosolve the problems that occurred during the drilling operation, for example shalestability problem. If the lithology is claystone, it is more likely to cause shalestability problem, for example swelling clay, sloughing, or pack off becauseclaystone is more reactive to Water Base Mud (WBM). When drilling FEB-13well FN field 12 ¼” hole, used type of drilling mud that Synthetic Oil Base Mud(SOBM). Although already using drilling mud SOBM that can solve shaleproblem, but in this trajectory the problem that happens quite a lot. Use SOBMtype is more expensive than use WBM type. Therefore, measuring the reactivityof cutting which contain clay mineral by Methylene Blue Test (MBT), X-RayDiffraction Test (XRD), KCl-Polymer Properties Test, and analysist of the rate ofswelling clay. By doing that test, can be known the problem that occurred on 12¼” hole caused by the formation which contain of reactive clay mineral orbecause there are other factors that cause these problems. If these problems notcaused by reactive clay mineral, drilling mud will be replaced by KCl-Polymer,because beside the price is cheaper and environmentally friendly.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?