DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara preeklampsia dengan usia gestasi preterm dan apgar score

2.5


Oleh : Stella Alvianita Putri

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1056

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Alvina

Subyek : Preeclampsia

Kata Kunci : preeclampsia, gestational age, preterm, APGAR score, obstetrics

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_KD_03013183_halaman-judul.pdf
2. 2017_TA_KD_03013183_bab-1-pendahuluan.pdf
3. 2017_TA_KD_03013183_bab-2-tinjauan--literatur.pdf
4. 2017_TA_KD_03013183_bab-3-kerangka-konsep.pdf
5. 2017_TA_KD_03013183_bab-4-metode.pdf
6. 2017_TA_KD_03013183_bab-5-hasil.pdf
7. 2017_TA_KD_03013183_bab-6-pembahasan.pdf
8. 2017_TA_KD_03013183_bab-7-kesimpulan.pdf
9. 2017_TA_KD_03013183_daftar-pustaka.pdf
10. 2017_TA_KD_03013183_lampiran.pdf

P Pada tahun 2013, rasio kematian ibu pada negara berkembang 230 per 100.000 kelahiran bayi hidup dibandingkan di negara maju 16 per 100.000 kelahiran bayi hidup. Tahun 2014, WHO melaporkan angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 289.000 jiwa. Survei Demografi Kesehatan Ibu Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI mencapi 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup. Preeklampsia adalah penyakit hipertensi dalam kehamilan yang masih menyebabkan mortalitas dan morbiditas yang tinggi di Indonesia, ditandai dengan hipertensi ≥ 140/90 mmHg, edema, dan peningkatan kadar protein dalam urin dan biasanya terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu. Preeklampsia dapat menyebabkan beberapa komplikasi, diantaranya kelahiran preterm hingga kematian ibu dan bayi. Dinas Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2015 menyebutkan prevalensi data kematian maternal disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan sebesar 23,49 % untuk provinsi Lampung. Penyebab kematian perinatal tertinggi pada tahun 2015 di Provinsi Lampung yaitu 37% disebabkan oleh asfiksia neonatorum. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan neonatus. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desaincross-sectional. Penelitian ini bersifat retrospektif dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Jumlah responden sebanyak 151 orang dimana analisis data dilakukan menggunakan program statistic SPSS 21.0 uji Chi-square dan Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kemaknaan 0,05. Pada penelitian ini dari 151 responden didapatkan usia gestasi preterm sebanyak 96 responden (83,5 %), usia gestasi aterm sebanyak 19 responden (16,5%), skor APGAR didapatkan asfiksia sebanyak 61 responden (53 %) dan skor APGAR normal sebanyak 54 responden (47 %). Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian preeklampsia dengan skor APGAR (p = 0,023). Tidak terdapat hubungan bermakna antara kejadian preeklampsia dengan usia gestasi preterm (p = 0,771). Dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan antara preeklampsia dengan usiagestasi preterm, namun terdapat hubungan antara preeklampsia dengan skor APGAR.

I In 2013, the ratio of maternal deaths in developing countries was 230 per 100,000 live births compared to developed countries 16 per 100,000 live births. In 2014, WHO reported the Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia reached 289,000 people. The 2012 Indonesian Maternal Health Demographic Survey (IDHS), AKI reached 359 per 100,000 live births and the Infant Mortality Rate reached 32 per 1000 live births. Preeclampsia is a hypertensive disease in pregnancy which still causes high mortality and morbidity in Indonesia, characterized by hypertension ≥ 140/90 mmHg, edema, and increased levels of protein in the urine and usually occurs in pregnancies of more than 20 weeks. Preeclampsia can cause a number of complications, including preterm birth to maternal and infant death. Lampung Provincial Health Office in 2015 said the prevalence of maternal mortality data was caused by hypertension in pregnancy by 23.49% for Lampung province. The cause of the highest perinatal death in 2015 in Lampung Province was 37% caused by neonatal asphyxia. The purpose of this study was to improve maternal and neonatal health status. This type of research is observational analytic study with cross-sectional design. This research is retrospective using secondary data from medical records at Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. The number of respondents was 151 people where the data analysis was performed using the SPSS 21.0 statistical program Chi-square test and Kolmogorov-Smirnov with a significance level of 0.05. In this study 151 respondents obtained preterm gestation as many as 96 respondents (83.5%), aterm gestational age of 19 respondents (16.5%), APGAR score obtained asphyxia as many as 61 respondents (53%) and normal APGAR scores of 54 respondents (47%). There was a significant relationship between the incidence of preeclampsia and the APGAR score (p = 0.023). There was no significant relationship between the incidence of preeclampsia and preterm gestational age (p = 0.771). It can be concluded that there is no relationship between preeclampsia and preterm usagagation, but there is a relationship between preeclampsia and APGAR score.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?