Tingkat aksesibilitas pejalan kaki transit oriented development dukuh atas dengan metode urban network analysis
T Transit Oriented Development (TOD) merupakan konsep pengembangan yang mengintegrasikan tata guna lahan dan sistem transportasi untuk menciptakan kawasan yang memprioritaskan pejalan kaki. Dukuh Atas merupakan kawasan percontohan TOD di Jakarta dan kota-kota lainnya belum mendorong orang untuk berjalan kaki dan hanya sebagian kecil komuter yang melanjutkan perjalanan dari stasiun dengan berjalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat aksesibilitas pejalan kaki pada kawasan TOD Dukuh Atas dengan menggunakan metode Urban Network Analysis (UNA). Analisis ini menggunakan empat variabel, yaitu reach (keterjangkauan), betweenness (keterhubungan), straightness (kelurusan), dan closeness (keterisolasian). Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan TOD Dukuh Atas memiliki tingkat aksesibilitas yang bervariasi. Stasiun MRT Dukuh Atas memiliki nilai reach, straightness, dan closeness yang tinggi, namun nilai betweenness masih perlu ditingkatkan. Area di sekitar stasiun memiliki nilai closeness yang tinggi, menunjukkan tidak ada bangunan yang terisolasi. Namun, nilai reach, straightness, dan betweenness masih beragam, menunjukkan perlunya peningkatan aksesibilitas.
T Transit-Oriented Development (TOD) is an urban development concept that integrates land use and transportation systems to create pedestrian-friendly areas. Dukuh Atas, a pilot TOD project in Jakarta, has not yet effectively encouraged walking, with only a small percentage of commuters continuing their journeys on foot from the station. This study aims to assess pedestrian accessibility in the Dukuh Atas TOD area using Urban Network Analysis (UNA). The analysis utilizes four variables: reach (reachability), betweenness (interconnectedness), straightness (directness), and closeness (isolation). The results indicate varying levels of accessibility within the Dukuh Atas TOD area. While the Dukuh Atas MRT station exhibits high reach, straightness, and closeness values, its betweenness value requires improvement. The area surrounding the station demonstrates high closeness, suggesting no isolated buildings. However, the diversity in reach, straightness, and betweenness values highlights the need for further enhancements to pedestrian accessibility