DETAIL KOLEKSI

Analisis struktur, konsentrasi dan efisiensi pasar industri properti di Indonesia tahun 2010-2014


Oleh : Nurhayati

Info Katalog

Nomor Panggil : 2016_TA_EP_021120027

Penerbit : FEB - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Husna Leila Yusran

Subyek : Data development analysis;Product sale

Kata Kunci : the concentration ratio, total revenue, debt reduction.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_EP_021120027-Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_EP_021120027--Bab--1.pdf
3. 2016_TA_EP_021120027--Bab-2.pdf
4. 2016_TA_EP_021120027--Bab-3.pdf
5. 2016_TA_EP_021120027-Bab-4.pdf
6. 2016_TA_EP_021120027-Bab-5.pdf
7. 2016_TA_EP_021120027-Daftar-Pustaka.pdf
8. 2016_TA_EP_021120027-Lampiran.pdf

T Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana struktur, konsentrasi dan efisiensi pasar industri properti di Indonesia. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Konsentrasi Raio (CR10), Indeks Herfindahl-Hirchman (IHH) dan Data Envelopment Analysis (DEA). Pada Konsentrasi Ratio (CR10) dan Indeks Herfindahl-Hirchman (IHH) yang diuji dalam penelitian ini adalah total revenue dari industri properti Indonesia dari tahun 2010-2014, sedangkan pada Data Envelopment Analysis (DEA) terdapat input dan output, inputnya terdiri dari total asset, hutang dan modal, outputnya terdiri dari total penjualan dan laba.Berdasarkan hasil analisis Konsentrasi Ratio (CR10) cukup tinggi berkisar 74,65% - 77,16% maka struktur pasar dalam indutri properti pada tahun 2010-2014 tergolong dalam oligopoly ketat. Sedangkan berdasarkan Indeks Herfindahl-Hirchman (IHH), memiliki kisaran angka 0,1013-0,56667 yang berarti kompetisi industri properti Indonesia bersifat konsentrasi tinggi dan kompetitif. Hasil DEA pada tahun 2010-2010 terdapat 4-8 perusahaan yang efisien.Akibat struktur pasar yang bersifat oligopoli dan kompetitif, maka perusahaan dalam industri properti tersebut banyak melakukan strategi dalam pemasaran serta untuk mencapai efisien perusahaan harus mengacu pada industri properti yang sudah mencapai tingkat efisien maksimum. Agar mencapai tingkat efisien maka perusahaan yang belum efisien harus melakukan pengurangan hutang, penggunaan tenaga kerja yang lebih efisien serta meningkatkan penjualan produk.

T The purpose of this study was to determine how to structure, market concentration and efficiency of the property industry in Indonesia. The analysis technique used in this research is to use Raio Concentration (CR10), the Herfindahl Index-Hirchman (IHH) and Data Envelopment Analysis (DEA). On Concentration Ratio (CR10) and the Herfindahl Index-Hirchman (IHH) were tested in this study is the total revenue of the Indonesian property industry from 2010-2014, while the Data Envelopment Analysis (DEA) are input and output, the input consists of total assets , debt and equity, the output consists of the total sales and the results of the analysis laba.Berdasarkan concentration Ratio (CR10) is quite high ranging from 74.65% - 77.16%, the market structure in the 2010-2014 property industries classified within a tight oligopoly. While based on the Herfindahl index-Hirchman (IHH), has a range of numbers from 0.1013 to 0.56667, which means the Indonesian property industry competition and competitive nature of high concentration. Results DEA in 2010-2010 there were 4-8 companies that efisien.Akibat are oligopolistic market structures and competitive, the companies in the property industry are doing a lot in marketing strategy as well as to achieve efficient companies should refer to the property industry has already reached the level of efficient maximum. In order to achieve an efficient level, the company is not efficient to do debt reduction, labor usage more efficient and increase product sales.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?