Bahaya rokok terutama rokok elektronik bagi kesehatan di SMP Negeri 197 Kedoya Utara Kecamatan Kebun Jeruk Jakarta Barat (multi disiplin 1.1 dalam rangka Dies Natalis)
O Organisasi kesehatan dunia WHO menyatakan bahwa peredaran rokok elektronik secara global tengah marak dan tersebar luas di negara-negara berkembang, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Masyarakat awam meyakini bahwa rokok elektronik kurang berbahaya dibanding rokok konvensional dikarenakan tidak mendapatkan sumber informasi yang tepat. Pemerintah juga belum membuat pernyataan tegas mengenai rokok elektronik sebagai panduan kepada masyarakat dalam pemakaiannya. Program penyuluhan kesehatan dengan topik bahaya rokok terutama rokok elektronik bagi kesehatan telah dilaksanakan di SMP Negeri 197 kelurahan Kedoya Utara kecamatan Kebun Jeruk Jakarta Barat pada hari Rabu tanggal 20 November 2019 jam 07.30 – 09.30 yang dihadiri olehi 41 siswa perwakilan kelas IX dan 9 siswa pengurus OSIS. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pengisian tes dan angket oleh 40 siswa serta diskusi. Hasil tes menyatakan bahwa sebagian besar siswa mengetahui mengenai bahaya rokok. Pada angket, lebih dari separuh siswa telah merokok selama sedikitnya 3 bulan sebanyak 1-2 batang per hari. Hampir semua siswa mengetahui bahaya merokok. Sebanyak 80% siswa sudah pernah mencoba rokok elektronik, sebagian besar siswa mengetahui bahwa rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok konvensional karena dapat menimbulkan penyakit kanker atau penyakit jantung. Diharapkan penyuluhan kesehatan yang telah dilakukan dapat mengurangi kebiasaan merokok di kalangan siswa.