DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara status HbA1C dan kekuatan Kontraksi Otot pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe-2

5.0


Oleh : Luh Indah Meliani Prameswari

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1987

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Elly Herwana

Subyek : Diabetes;Muscle contraction

Kata Kunci : HbA1c, muscle contraction strength, type-2 diabetes mellitus.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_SKD_030001800052_Halaman-Judul.pdf 11
2. 2022_TA_SKD_030001800052_Pengesahan.pdf -1
3. 2022_TA_SKD_030001800052_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2022_TA_SKD_030001800052_Bab-2_Tinjauan-Literatur.pdf 9
5. 2022_TA_SKD_030001800052_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf 3
6. 2022_TA_SKD_030001800052_Bab-4_Metode-penelitian.pdf 7
7. 2022_TA_SKD_030001800052_Bab-5_Hasil.pdf 3
8. 2022_TA_SKD_030001800052_Bab-6_Pembahasan.pdf 4
9. 2022_TA_SKD_030001800052_Bab-7_Kesimpulan.pdf 1
10. 2022_TA_SKD_030001800052_Daftar-Pustaka.pdf 5
11. 2022_TA_SKD_030001800052_Lampiran.pdf 9

K Kekuatan kontraksi otot adalah kemampuan otot untuk berkontraksi yangmenggambarkan kekuatan otot-otot di ekstremitas atas. Kekuatan genggam merupapemeriksaan yang dapat mencerminkan kekuatan otot, tidak invasif dan harganyaterjangkau. Pada penderita diabetes melitus dapat terjadi penurunan kekuatankontraksi otot karena jumlah transporter glukosa tipe 4 (GLUT 4) dalam jumlahyang sedikit pada membrane plasma otot. Penelitian ini bertujuan untuk menilaihubungan antara kadar HbA1c dan kekuatan kontraksi otot penderita DM.METODEPenelitian ini dilakukan dengan desain observasional analitik dengan pendekatancross- sectional. Subjek penelitian ini mempunyai kriteria inklusi penderita diabetesDM-tipe 2 yang berusia 18-60 tahun, sementara keterbatasan atau cacat ekstremitasmenjadi kriteria eksklusi. Besar sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 52subjek. Cara pengukuran kekuatan kontraksi otot dilakukan dengan menggunakanhand-grip dynamometer dan HbA1c berdasarkan kadar HbA1c dalam darah subjek.Hubungan antara variabel dianalisis secara statistik dengan uji korelasi danIndependent t-test.HASILHubungan antara kadar HbA1C dan kekuatan kontraksi otot pada penderita DMmenunjukkan korelasi negative lemah dan tidak bermakna secara statistic (r=-0,191;p=0,175). Hubungan antara faktor sosiodemografi dan kekuatan kontraksiotot menunjukkan hubungan yang bermakna untuk jenis kelamin (p=0,002;p< 0,05)tetapi tidak bermakna untuk usia (p=0,227;p >0,05), IMT (p=0,167;p >0,05),maupun kebiasaan berolah raga (p=0,992;p >0,05).KESIMPULANTidak terdapat hubungan bermakna antara HbA1c dengan kekuatan kontraksi otot.Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dan kekuatan kontraksiotot, tetapi tidak bermakna untuk hubungannya terhadap usia, IMT, dan kebiasaanberolahraga

T The strength of muscle contraction is the ability of a muscle to contract whichdescribes the strength of the muscles in the upper extremities. Grip strength is a testthat reflects muscle strength, is non-invasive and affordable. In people with diabetesmellitus, there can be a decrease in the strength of muscle contractions due to thesmall amount of glucose transporter type 4 (GLUT 4) in the muscle plasmamembrane. This study aims to assess the relationship between HbA1c levels andmuscle contraction strength in DM patients.METHODThis research was conducted with an analytical observational design with a crosssectionalapproach. The subjects of this study had the inclusion criteria of type 2diabetes mellitus patients aged 18-60 years, while limb limitations or disabilitieswere the exclusion criteria. The sample size in this study was 52 subjects. Themethod of measuring the strength of muscle contractions was carried out using ahand-grip dynamometer and HbA1c based on the level of HbA1c in the subject'sblood. The relationship between variables was statistically analyzed by correlationtest dan Independent t-test.RESULTThe relationship between HbA1C levels and muscle contraction strength in DMpatients showed a weak negative correlation and was not statistically significant(r=-0.191; p=0.175). The relationship between sociodemographic factors andmuscle contraction strength showed a significant relationship for gender (p = 0.002;p < 0.05) but not significant for age (p = 0.227; p > 0.05), BMI (p = 0.167; p >0.05), as well as exercise habits (p = 0.992; p > 0.05).CONCLUSIONThere was no significant relationship between HbA1c and the strength of musclecontraction.There is a significant relationship between gender and the strength ofmuscle contractions, but not significant for the relationship to age, BMI, andexercise habits.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?