Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap visus mata
V Visus mata atau yang bisa disebut dengan ketajaman penglihatan merupakan kemampuan sistem penglihatan untuk membedakan berbagai bentuk. Dengan adanyasuatu jalur saraf visual yang sehat, utuh dan memiliki fokus mata yang baik, makapenglihatan yang optimal akan tercapai. Survei Rapid Assessment of AvoidableBlindness (RAAB) tahun 2017 di Indonesia, menunjukkan bahwa penyebab terbanyakdari gangguan penglihatan berat (tajam penglihatan 3/60 –6/60) adalah katarak (77%)dan kelainan refraksi (10,5%). Demikian pula penyebab terbanyak dari gangguanpenglihatan sedang (tajam penglihatan 6/18 –6/60) adalah katarak (51,2%), dankelainan refraksi (36,8%). Angka kejadian penurunan ketajaman penglihatan padamurid SMA di Manado tahun 2018 sebanyak 32,38%. Kajian pustaka membahastentang faktor yang berpengaruh terhadap visus mata, pencegahan dan tatalaksanauntuk mengurangi prevalensi penurunan visus mata. Faktor genetik, jenis kelamin,usia, pencahayaan, jarak, intensitas penggunaan gadget, durasi tidur dan diabetesmelitus merupakan faktor yang berpengaruh terhadap visus mata. Pencegahan yangdapat dilakukan adalah membaca dengan jarak yang optimal dan pencahayaan yangcukup, mengistirahatkan mata secara berkala saat penggunaan gadget, mengurangiintensitas penggunaan gadget, durasi tidur yang cukup, mengontrol kadar gula darahsecara rutin, olahraga teratur, dan menerapkan pola makan sehat. Tatalaksanapenurunan visus tergantung penyebab yang mendasarinya, tindakan yang dapatdilakukan adalah Photorefraktive Keratektomi (PRK), Laser Thermal Keratoplasty(LTK), Laser In Situ Keratomileusis (LASIK), sedangkan untuk katarak berupaFakoemulsifikasi, Small Incision Cataract Surgery (SICS), Ekstraksi KatarakIntraKapsuler (EKIK) dan Ekstraksi Katarak EkstraKapsuler (EKEK
E Eye vision or visual acuity is usually known as the ability of the visual systemto distinguish various shapes. By having a visual nerve pathway that is healthy, intact,and has good eye focus, optimal vision will be achieved. The 2017 Rapid Assessmentof Avoidable Blindness (RAAB) survey in Indonesia, showed that the most commoncauses of severe visual impairment (sharp vision 3/60 –6/60) were cataracts (77%) andrefractive errors (10.5%). Likewise, the most common causes of moderate visualdisturbances (6/18 –6/60 visual acuity) were cataracts (51.2%), and refractive errors(36.8%). The incidence of decreased visual acuity in high school students in Manadoin 2018 was 32.38%. The literature review discusses the factors that influence eyevision, prevention, and management to reduce the prevalence of decreased eye vision.Genetic factors, gender, age, lighting, distance, the intensity of gadget usage, sleepduration, and diabetes mellitus are factors that influence eye vision. Prevention that canbe done is reading at an optimal distance and adequate lighting, resting your eyesregularly when using gadgets, reducing the intensity of gadget use, adequate sleepduration, controlling blood sugar levels regularly, exercising regularly, and adopting ahealthy diet. Management of decreased vision depends on the underlying cause, actionsthat can be taken is Photorefractive Keratectomy (PRK), Laser Thermal Keratoplasty(LTK), Laser In Situ Keratomileusis (LASIK), while for cataracts in the form ofphacoemulsification, Small Incision Cataract Surgery (SICS), Cataract ExtractionIntraCapsular (EKIK) and Extracapsular Cataract Extraction (EKEK).