Pengolahan limbah cair tahu dengan effective microorganisme 4 (EM4), biomikro dan microorganisme hasil pembenihan secara aerob dan anaerob dalam reactor batch
L Limbah cair tahu memiliki kandungan bahan organic yang tinggi, sehingga apabila dibuang tanpa diolah terlebih dahulu dapat mencemari badan air penerima. Salahsatu alternative pengolahan untuk limbah cair tahu adalah secara biologis, dimana mikroorganisme dimanfaatkan untuk mengurangi beban pencemar organik dengn menggunakan nya sebagai nutrient. Mikroorganisme tersebut dapat merupakan suatu produk jadi seperti Biomikro dan EM4 atau hasil pembenihan. Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui mana yang paling efektif diantara biomikro, EM4 dan mikroorganisme hasil pembenihan, untuk mengolah limbah cair tahu.Biomikro dan EM4 terdiri dari berbagai macam mikroorganisme, baik yang bersifat aerob maupun anaerob. Mikroorganisme membutuhkan berbagai macam nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan mikroorganisme dalam jumlahnya di dalam reactor batch dimana tidak ada aliran masuk dan aliran keluar., dibagi menjadi empat fase, yaitu fase lag, fase logaritmik, fase stasioner dan fase kematian.Penelitian dilakukan dengan berbagai tahapan, mulai dari penelitian pendahuluan, yang hasilnya akan menentukan perlakuan terhadap penelitian lanjutan. Pembenihan mikroorganisme yang berasal dari lumpur aktif dilakukan baik secara aerob maupun anaerob, proses aklimatisasi dilakukan untuk menghasilkan mikroorganisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya.Dari hasil penelitian pendahuluan diperoleh konsentrasi biomikro adalah sebesar 1%, EM4 sebesar 8% dan mikroorganisme hasil pembenihan sebesar 20%. Berdasarkan penelitian lanjutan yang dilakukan dengan waktu tinggal selama 72 jam, serta dalam kondisi aerob muapun anaerob, diperoleh hasil efisiensi penyisihan konsentrasi COD sebagai berikut :S B E A K *S *B *E *a *K% penyisihan 52,59 26,65 26,6 68,49 17,03 15,8 -37,24 29,37 36,3 -15,02Keterangan :* : kondisi anaerobS : m.o. pembenihan tanpa aklimatisasi 20%B : Biomikro 1%A : m.o. pembenihan dengan aklimatisasi 20%E : EM4 8%K : KontrolEfisiensi penyisihan konsentrasi COD terbesar dari seluruh perlakuan dicapai oleh mikroorganisme hasil pembenihan aerob dengan aklimatisasi karena telah diadaptasikan terlebih dahulu. Apabila dibandingkan antara biomikro den EM4 maka EM4 anaerob lah yang terbaik. Penggunaan biomikro dengan konsentrasi yang tinggi tidak efektif Karena dapat menaikkan konsentrasi COD air limbah dimana dalam pembiakkannya memerlukan molases dalam jumlah yang besar. Perlu adanya pengendapan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengolahan karena padatan tersuspensi yang terdapat pada limbah tahu dapat terurai dan menaikkan konsentrasi COD.
T Tofu liquid waste has a high content of organic material, so that if it is disposed of without treatment it can pollute the receiving water bodies. One alternative treatment for tofu liquid waste is biological, where microorganisms are used to reduce the burden of organic pollutants by using them as nutrients. These microorganisms can be a finished product such as Biomikro and EM4 or hatchery products. The purpose of this final project research is to determine which one is the most effective among the biomicroorganisms, EM4 and microorganisms resulting from hatchery, to treat liquid waste tofu.Biomicro and EM4 consist of various kinds of microorganisms, both aerobic and anaerobic. Microorganisms need various kinds of nutrients for their survival. The growth of microorganisms in numbers in a batch reactor where there is no inflow and outflow, is divided into four phases, namely the lag phase, the logarithmic phase, the stationary phase and the death phase.The research was carried out in various stages, starting from preliminary research, the results of which would determine the treatment of further research. The hatchery of microorganisms originating from activated sludge is carried out both aerobically and anaerobically, the acclimatization process is carried out to produce microorganisms that are able to adapt to their environment.From the results of the preliminary research, it was obtained that the biomicrobial concentration was 1%, EM4 was 8% and the microorganisms produced from seeding were 20%. Based on further research conducted with a residence time of 72 hours, as well as in aerobic and anaerobic conditions, the results of COD concentration removal efficiency were as follows:S B E A K *S *B *E *a *K% allowance 52,59 26,65 26,6 68,49 17,03 15,8 -37,24 29,37 36,3 -15,02Information :*: anaerobic conditionsS: m.o. hatchery without acclimatization 20%B: Biomicro 1%A: m.o. hatchery with 20% acclimatizationE: EM4 8%K: ControlThe largest removal efficiency of COD concentration from all treatments was achieved by the microorganisms resulting from aerobic hatchery with acclimatization because it had been adapted first. When compared between biomicro and EM4, anaerobic EM4 is the best. The use of biomicro with high concentrations is not effective because it can increase the COD concentration of wastewater which requires large amounts of molasses in its culture. Precipitation is required prior to processing because the suspended solids contained in tofu waste can decompose and increase the COD concentration.