DETAIL KOLEKSI

Analisis kualitas udara dengan parameter SO2 dan H2S di lingkungan control room dalam area Kilang I Unit Pengolahan IV Pertamina Cilacap


Oleh : Andiyono Arie

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2002

Pembimbing 1 : Soepangat S

Pembimbing 2 : Budirahardjo

Subyek : Air quality

Kata Kunci : H2S, SO2, quality standart

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2002_TA_STL_08295008_Halaman-Judul.pdf
2. 2002_TA_STL_08295008_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2002_TA_STL_08295008_Bab-2_Gambaran-Umum-Perusahaan.pdf
4. 2002_TA_STL_08295008_Bab-3_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2002_TA_STL_08295008_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf
6. 2002_TA_STL_08295008_Bab-5_Hasil-Penelitian-dan-Pembahasan.pdf
7. 2002_TA_STL_08295008_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2002_TA_STL_08295008_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2002_TA_STL_08295008_Lampiran.pdf

M Manusia lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan dibandingkan di luar ruangan. Apabila ruangan tersebut mempunyai sirkulasi udara yang buruk, maka perlu diperhatikan mengenai kualitas udara dalam ruang dan kemungkinan terakumalsi bahan pencemar, seperti oksida nitrogen, karbon monoksida, partikulat dan lain sebagainya.Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap merupakan satu Unit Operasi Direktorat Pengolahan Pertamina dengan produk terbesar dan terlengkap di Indonesia, yang membawahi Kilang I dan II serta Kilang Paraxylene.S02 adalah bagian dari Sulfur Dioksida yang dominan di atmosfer. S02 bersifat tidak mudah terbakar dan eksplosif, gasnya tidak berwama tetapi dapat dirasakan pada konsentrasi antara 0,3 - 1 ppm di udara. Gas tersebut mempunyai waktu tinggal beberapa jam dan mempunyai daya reaksi yang besar, sehingga kadamya dapat berubah dalam waktu yang relatif singkat. Gas H2S memiliki bau busuk yang mudah dikenali, H2S sebenamya cukup berbahaya bila terjadi pemaparan yang berkepanjangan meskipun dalam dosis rendah. Gas ini dapat menimbulkan gangguan pemafasan dan menyebabkan iritasi mata pada konsentrasi 15 mg/m3. Sedang pada konsentrasi 70 mg/m3 akan menyebabkan kerusakan mata.Metode yang digunakan adalah metode sampling. Sampling dilakukan pada beberapa titik. Waktu yang dipilih adalah jam 09.30 sampai dengan 11.30 karena dianggap mewakili waktu yang paling optimum dimana pegawai melakukan aktivitas bekerjanya.Konsentrasi S02 di titik 1 hasil pengukuran di lapangan sebesar 400,03µg/m3 dan hasil dari perhitungan teoritis 372, 11 µg/m3. Sedangkan titik 2 untuk hasil pengukuran dilapangan sebesar 701,04 µg/m3 dan hasil dari perhitungan teoritis adalah 685,37 µg/m3. Konsentrasi gas H2S hasil pengukuran di titik 1 hasil pengukuran sebesar 11,57 µg/m3 dan hasil dari perhitungan adalah 10,27µg/m . Titik 2 konsentrasi pengukuran sebesar 13,61 µg/m3 dan hasil dari perhitungan 12,46 µg/m3: Dari hasil yang diperoleh dari pengukuran titik 3 didalam Control Room didapatkan hasn untuk S02 sebesar 27, 15 ug/m3 dan H2S sebesar OAS ug/m3 • Melihat hasil yang di~roleh di atas masih dibawah standar baku mutu untuk S02 sebesar 900 ug/m3 dan H2S 45 ug/m3, menurut Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No . SE- 01/ MEN/1997. Tentang nilai ambang batas pencemaran di lingkungan kerja.Dari hasil perhitungan dan pengukuran di lapangan kondisi di lingkungan dan di dalam Control Room masih memenuhi baku mutu. Untuk itu perlu diperhatikan fasilitas-fasilitas yang ada di area kilang supaya lebih baik lagi, sehingga dapat ditanggulangi pencemaran udara di daerah pengolahan minyak. Dan sebaiknya dilakukan pengukuran tingkat pencemaran udara secara kontinu setiap bulan agar mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

H Human spend more time in door than outdoor, if that chamber have a bad air circulation, than it need to pay more attention about air quality inside the chamber and possibility of accumulation by toxic element, such as oxide nitrogen, carbon monoxcide, particulate, etc. Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap is one unit operation of DirektoratPengolahan Pertamina which is had the biggest product in Indonesia.S02 is a part of Sulfur Dioxide which domination the atmosphere. S02 is uneasy to burn and exposive. The gas had no color but it can feel in the concentrate between 0,3 - 1 ppm in the air. The gas had few hours time detention and had a great reaction than the concentrate can change fastly. The H2S gas had a rotten smell which it easily to identificate, H2S is dangerous enough if long effect had happen even tough in a small dose. This gas can cause breathless and eye irritation, in concentrate 15 mg/m3 and in the concentrate 70 mg/m3 will cause eye damage.The method which is using in this case is sampling method. Sample takenfrom few spot. The time is chose between 09.30 until 11.30, because it represent the most optimal time who the workers do their activity.Measurement result of S02 eoncentratlon in spot 1 is 400,03 ug/m3 andthe result theoretical computation is 372,09 ug/m3• In the spot 2 the measurement is 701,04 ug/m3 and the theeretical computanon is 685,37 ug/m3• H2S measurement in spot 1is11,57 ug/m3 and the computation is 10,27 ug/m3• Spot2 concentrate measurement is 13,61 ug/m3 and the computation is 12,45 ug/m3•From the result in spot 3 inside the control room had found that result of S02 is27,15 ug/m3 and the H2S is 0,48 ug/m3• From to the both gases concentrate is under the quality standard of S02 which is 900 ug/m3 and H2S is 45 ug/m3 according Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. SE - 01/MEN/1997, about quality standard in enviroment.From the measurement and the computation whether in enviroment andinside the control room is under the quality control. In that case it could be more attention put some facility in the area for good than the air pollution can be reduce. And it had to be more measurement of air pollution continuesly e few month for avoiding worst effect.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?