DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara indeks massa tubuh dengan kebugaran kardiovaskular pada usia 18 - 20 tahun


Oleh : Maria Mega Sekar Hutami

Info Katalog

Nomor Panggil : S 805

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Martiem Mawie

Subyek : Cardiovascular system;Physical fitness

Kata Kunci : body mass index, physical activity, cardiovascular fitness

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_KD_03012157_Halaman-judul.pdf
2. 2016_TA_KD_03012157_Bab-1-Pendahuluan.pdf 5
3. 2016_TA_KD_03012157_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2016_TA_KD_03012157_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2016_TA_KD_03012157_Bab-4-Metode.pdf
6. 2016_TA_KD_03012157_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2016_TA_KD_03012157_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2016_TA_KD_03012157_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2016_TA_KD_03012157_Daftar-pustaka.pdf
10. 2016_TA_KD_03012157_Lampiran.pdf

L LATAR BELAKANG: Prevalensi obesitas di kalangan remaja terus meningkat jumlahnya seiring dengan menurunnya aktivitas fisik. Hal ini berdampak pada salah satunya kebugaran kardiovaskular. Kebugaran kardiovaskular merupakan suatu komponen kebugaran jasmani. Komponen kebugaran jasmani adalah komposisi tubuh yang dinilai dengan indeks massa tubuh (IMT), kekuatan dan ketahanan otot, dan fleksibilitas. Dengan demikian perlu diketahui hubungan antara IMT dengan kebugaran kardiovaskular. METODE: Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 109 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti berusia 18-20 tahun. Tingkat kebugaran kardiovaskular diukur dengan menggunakan Harvard step test. Pengukuran antropometri dilakukan sebelum pengukuran dan jenis aktivitas fisik dengan menggunakan kuesioner GPAQ. Data dianalisis dengan uji korelasi Chi-square (Pearson’s correlation). HASIL: rerata umur responden adalah 18,95, IMT adalah 22,6 , indeks kesanggupan tubuh 78,37 , denyut nadi sebelum 41,64, denyut nadi setelah 55,79. Hampir semua responden memiliki jenis aktivitas fisik rendah. Terdapat hubungan bermakna antara IMT dengan kebugaran kardiovaskular (p=0,003). Tetapi pada aktivitas fisik tidak memiliki hubungan bermakna dengan kebugaran kardiovaskular (p=0,273). KESIMPULAN: semakin meningkatknya indeks massa tubuh akan menyebabkan penurunan kebugaran kardiovaskular. Kebalikannya, pada jenis aktivitas fisik, aktivitas ringan tidak berpengaruh secara bermakna pada kebugaran kardiovaskular.

I INTRODUCTION. The prevalence of obesity is increasing rapidly along with the decreasing physical activity. This would be impact to cardiovascular endurance. Cardiovascular fitness is a one of physical fitness component. This component was assessed by body mass index, strength muscle, muscle endurance, and flexibility. Thus it’s needed to know the correlation between the body mass index and cardiovascular fitness. METHOD: This cross sectional study included 109 students of Medical Faculty of Universitas Trisakti, age to 18-20 years old. Cardiovascular fitness was assessed by Harvard step test. Anthropometric measurement was taken before the exercise. Physical activity was derived from the Global Physical Activity Questionnaire. Data were analyzed with Pearson’s correlation. RESULT: the average of all variables are age 18,95, BMI 22,6, Harvard step test’s score 78,37, pulse rate before exercise 41,64, pulse rate after exercise 55,79. Most of respondent have low physical activity level. There is a strong correlation between body mass index and cardiovascular fitness (p = 0,003). The physical activity not significantly correlated with cardiovascular fitness (p= 0,273). CONCLUSION: the increasing body mass index will decrease the cardiovascular fitness. The opposite, the very vigorous physical activity level not significantly decrease the cardiovascular fitness.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?