L Low back pain (LBP) merupakan sindroma klinik dengan gejala utama nyeri di daerah punggung bawah yang menjadi salah satu keluhan utama yang membawa pasien berkunjung ke praktek dokter dan merupakan fenomena yang paling sering dijumpai pada setiap pekerjaan. Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian LBP, antara lain usia, jenis kelamin, faktor pekerjaan seperti durasi lama duduk statis/hari saat bekerja dan indeks massa tubuh (IMT). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian LBP. Penelitian dilaksanakan di PT. Chevron Pacific Indonesia, Rumbai-Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive non random sampling berjumlah 180 orang dan pengambilan data dibantu dengan instrumen kuesioner serta menggunakan alat timbangan badan dan mistar pengukur tinggi badan. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square program Statistical Program for Social Science versi 17 for windows dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Apabila syarat Chi Square tidak terpenuhi, maka dilakukan dengan uji Fisher. Dari 180 responden, terdapat 61 orang yang mengalami LBP kategori severe disabiliity (41-100%) dan 119 orang yang yang mengalami LBP golongan minimal disability - moderate disability (0 - 40%). Jumlah laki-laki, golongan usia responden 35-55 tahun, durasi lama duduk statis 91-300 menit/hari dan indeks massa tubuh dengan kategori overweight – obesitas (23 – 30 kg/m2) lebih banyak yang mengalami LBP. Analisis uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan antara LBP dengan IMT (p=0,000) dan LBP dengan durasi lama duduk statis pada pegawai/hari (p=0,000). Ada beberapa faktor risiko LBP, yaitu faktor IMT dan durasi lama duduk statis/hari. Semakin tinggi IMT dan durasi lama duduk statis/hari maka akan memperberat kejadian LBP