Gambaran Kepatuhan Tenaga Medis Terhadap Penatalaksanaan Kontrol Infeksi Pada Pasien (Laporan Penelitian)
P Penatalaksanaan kontrol infeksi penting dilakukan oleh tenaga medis. Kepatuhan tenaga medis terhadap penatalaksanaan kontrol infeksi merupakan salah satu cara mencegah terjadinya infeksi silang dibidang kedokteran gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan tenaga medis terhadap penatalaksanaan kontrol infeksi pada pasien di Klinik Eksekutif dan Klinik PPDGS RSGM FKG Universitas Trisakti. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang atau crosssectional. Penelitian observasional untuk menilai kepatuhan tenaga medis menggunakan 11 indikator kontrol infeksi yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan dan World Health Organization (WHO). Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 28 dokter (56%) tergolong dalam kategori patuh karena telah mematuhi sedikitnya 6 dari 11 indikator pengendalian kontrol infeksi, sedangkan 22 dokter (44%) tergolong dalam kategori tidak patuh karena hanya mematuhi paling banyak 5 indikator pengendalian kontrol infeksi. Kepatuhan tenaga medis terhadap penggunaan jas praktik (30%), masker (96%), kacamata pelindung (8%), sarung tangan (92%), pencucian tangan sebelum perawatan (24%), pencucian tangan setelah perawatan (96%), dan vaksinasi hepatitis (76%). Gambaran kepatuhan tenaga medis terhadap penatalaksanaan kontrol infeksi pada pasien adalah mayoritas tenaga medis patuh terhadap penatalaksanaan kontrol infeksi.
B Background: Cross infection control is an essential aspect of dental practice. Obedience of dental practicioner to carry out cross infection control is a way to prevent the cross infection in dentistry. The purpose of this study was to describe the obidience of the dental practitioner toward cross infection management to patients in Executive Clinic and Specialistic program Clinic in RSGM Faculty of Dentistry of Trisakti University. Method : Observational descriptive analytics were conducted in this research with cross sectional sampling method. An observational research of dental practicioner were due to assess their obidience of cross infection management with 11 infection control indicator from Indonesian Health Ministry and World Health Organization (WHO). Result: Of the 50 dental practitioners surveyed, 28 dental practicioner (56%) were grouped under obedience category due to conformance to at least 6 from out of 11 indicators for control infection, while 22 doctors (44%) were grouped under nonobedience category due to conformance toward only 5 infection control indicators or less. The obedience of dental practicioner are measured toward usage of coat (30%), mask (96%), googles (8%), gloves (92%), pre-treatment hand wash (24%), post-treatment hand wash (96%), and hepatitis vaccination (76%). Conclusion: Overall outcome for the obedience of dental practicioner toward infection control management were conforming.