DETAIL KOLEKSI

Uji sitotoksisitas ekstrak sarang semut (myrmeeccodia pendans) pada kultur sel pulpa gigi manusia (Laporan penelitian)

0.3


Oleh : Jelita Ardiningrum

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.904 1 ARD u

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : drg. Ciptadhi Tri Oka B., M.Biomed

Pembimbing 2 : Prof. drg. Janti Sudiono, M.DSc

Subyek : Microbiolgy

Kata Kunci : ant plant, pulp cell, cytotoxicity, MTT assay

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KG_04011094_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_KG_04011094_Bab-1.pdf 3
3. 2015_TA_KG_04011094_Bab-2.pdf 12
4. 2015_TA_KG_04011094_Bab-3.pdf
5. 2015_TA_KG_04011094_Bab-4.pdf
6. 2015_TA_KG_04011094_Bab-5.pdf
7. 2015_TA_KG_04011094_Bab-6.pdf
8. 2015_TA_KG_04011094_Bab-7.pdf
9. 2015_TA_KG_04011094_Daftar-Pustaka.pdf 4
10. 2015_TA_KG_04011094_Lampiran.pdf

S Sarang Semut (Myrmecodia pendans) secara luas dikenal sebagai obat herbal oleh masyarakat adat di Papua. Sarang semut dikenal sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit seperti kanker, rheumatoid arthritis, penyakit ginjal, penyakit jantung, bronkitis, maag dan lain-lain. Sarang semut memiliki berbagai efek terapi termasuk antibakteri dan antioksidan. Sarang semut memiliki senyawa seperti flavonoid, saponin, tanin, polifenol, teriterpenoid, yang merupakan salah satu sumber antioksidan dari tanaman. Untuk mendapatkan bahan untuk penggunaan klinis, perlu dilakukan tes sitotoksisitas sebagai langkah awal dalam memenuhi persyaratan biokompatibilitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksik ekstrak sarang semut terhadap sel pulpa. Metode penelitian ini menggunakan MTT assay dan sampel penelitian ini adalah sel pulpa gigi molar 3 dan premolar bebas karies. Ekstrak sarang semut dibagi menjadi 10 konsentrasi yaitu 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 100 ppm, 50 ppm, 25 ppm, 12.5 ppm, 6.25 ppm, 3.125 ppm, 1.56 ppm. Ekstrak ini dimasukkan kedalam kultur sel pulpa dan diinkubasi 24 jam. Setelah diinkubasi, hasil akan dilihat menggunakan ELISA reader. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sarang semut tidak toksik pada konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 100 ppm dan terjadi peningkatan proliferasi sel.

A Ant plant (Myrmecodia pendans) is widely known as remedy herbs by indigenous people in Papua. Ant plant known as traditional medication for many diseases such as cancer, rheumatoid arthritis, kidney diseases, heart diseases, bronchitis, maag, etc. Ant plant has a wide range of therapeutics effects including antibacterial and antioxidant. Ant plant contains, such as flavonoids, saponins, tannins, polyphenols, triterpenoids, which is one source of antioxidants from plants. To obtain material for clinical use, it is necessary to do cytotoxicity test as an initial step in order to comply with biocompatibility requirement. The aim of this study is to identify the effect of ant plant and the effect of its cytotoxicity on pulp cells. This research uses the MTT assay method and the sample of this research are the third molar tooth pulp cells and premolar tooth that free of caries culture. The ant plant extract divide into 10 concentrations are 1000 ppm, 500 ppm , 250 ppm, 100 ppm, 50 ppm, 25 ppm, 12.5 ppm, 6.25 ppm, 3.125 ppm, 1.56 ppm. These extract applied into pulp cells culture and 24 hours incubation. After incubated, the result will be seen using ELISA reader. The result showed that the ant plant extract is not toxic at concentrations of 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 100 ppm and increase in cell proliferation.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?