DETAIL KOLEKSI

Analisis kualitas air tanah berdasarkan bakumutu air bersih pada tiga formasi di daerah Tigaraksa Kabupaten Tangerang Propinsi Banten


Oleh : Hendri Gunawan

Info Katalog

Nomor Panggil : 1238/TG/2021

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Afiat Anugrahadi

Pembimbing 2 : Himmes Fitra Yuda

Subyek : Groundwater - Quality

Kata Kunci : groundwater, dug well, formations, groundwater level, Tigaraksa.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_Halaman-Judul.pdf 11
2. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_Lembar-Pengesahan.pdf 1
3. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_BAB-1_Pendahuluan.pdf 6
4. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_BAB-2_Tinjauan-literatur.pdf 42
5. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_BAB-3_Kerangka-Konsep.pdf 9
6. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_BAB-4_Metode.pdf 102
7. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_BAB-5_Kesimpulan.pdf 9
8. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_Daftar-Pustaka.pdf 4
9. 2021_TA_STG_Hendri-Gunawan_072001600015_Lampiran-Peta.pdf 15

A Airtanah merupakan sumber air yang sangat penting untuk memenuhikebutuhan hidup manusia. Air dengan kualitas baik sangat diperlukan untukkehidupan manusia. Daerah penelitian berada di daerah Tigaraksa dan sekitarnya,Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Daerah penelitian sebagian besarmerupakan daerah pemukiman yang dihuni oleh cukup banyak penduduk yangmasih menggunakan airtanah untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Oleh karenaitu, dilakukan analisis kimiawi airtanah di daerah penelitian dengan tujuan untukmengetahui kualitas airtanah di daerah penelitian berdasarkan tiga formasi yangterdapat di daerah penelitian. Berdasarkan Peta Hidrogeologi lembar Jakarta, olehR. Soekardi dan Poespawardoyo, (1986), Litologi akuifer dan Peta produktivitasakuifer oleh Pusdatin ESDM, (2012), diketahui bahwa daerah penelitian memilikiakuifer produktif kecil, setempat berarti, kelulusan umumnya rendah sampai sangatrendah, setempat airtanah jumlah terbatas. Akuifer produktif kecil, setempat berarti,kelulusan umumnya rendah sampai sangat rendah, setempat airtanah jumlahterbatas. Akuifer Produktif sedang. Umumnya kelulusan rendah sampai tinggi.Dengan pengambilan data primer berupa ke dalaman muka airtanah (MAT) denganmenggunakan alat meteran berdasarkan (SNI 7749 : 2012 ) dan sampel air padasumur gali di daerah penelitian. Dari hasil pengukuran kedalaman muka airtanahdapat dibuat peta MAT menggunakan metode Three point problem, (Todd, 1980).Daerah penelitian tersusun atas tiga formasi yaitu dari yang tertua sampai yangtermuda. Airtanah pada formasi genteng (Tpg) mengandung parameter Zat PadatTerlarut (TDS): 119 – 148 mg/l; pH: 5,27 – 5,96; Besi (Fe): 0,016 – 0,023 mg/l;Mangan (Mn): 0,017 – 0,111 mg/l; Deterjen: <0,004 mg/l; Seng (Zn): <0,008 mg/l;Timbal (Pb): <0,030 mg/l; Total Coliform: <3 – 7 CFU/100 ml; E.coli: 0 CFU/100ml. Kandungan Ph pada airtanah di formasi genteng (Tpg) berada di bawah standarPermenkes No.32 Tahun 2017 Higiene Sanitasi. Hal ini kemungkinan disebabkanoleh pengambilan sampel airtanah yang dilakukan pada saat musim hujan sehinggamenyebabkan tanahnya lebih bersifat asam. Penyebab tingginya kandunganmangan di lokasi pengamatan 2, kemungkinan disebabkan oleh litologi penyusundi daerah penelitian yang di dominasi oleh batuan sedimen tuff, hal ini dapatdikenali dengan tanah di lokasi pengamatan 2 yang berwarna lebih hitam daripadalokasi pengamatan lainnya. Kemudian penyebab lebih tingginya Total coliform di lokasi pengamatan 2, diduga disebabkan oleh sumur gali pada lokasi pengamatan 2dekat dengan kendang hewan ternak yang berdiri sudah cukup lama. Kemudian,formasi serpong (Tpss), airtanah pada formasi serpong (Tpss) ini mengandungparameter Zat Padat Terlarut (TDS): 168 mg/l; pH: 5,90; Besi (Fe): 0,023 mg/l;Mangan (Mn): 0,019 mg/l; Deterjen: <0,004 mg/l; Seng (Zn): <0,008 mg/l; Timbal(Pb): 0,030 mg/l; Total Coliform: 3 CFU/100 ml; E.Coli: 0 CFU/100 ml.Kandungan nilai Ph pada airtanah di formasi serpong (Tpss) berada di bawahstandar Permenkes No.32 Tahun 2017 Higiene sanitasi, hal ini disebabkan olehpengambilan sampel airtanah dilakukan pada saat musim hujan sehinggamenyebabkan tanah di lokasi pengamatan menjadi bersifat lebih asam. Selanjutnya,formasi aluvium (Qa), airtanah pada formasi aluvium (Qa) mengandung parameterZat Padat Terlarut (TDS): 145 mg/l; pH: 5,05; Besi (Fe): <0,016 mg/l; Mangan(Mn): <0,017 mg/l; Deterjen: <0,004 mg/l; Seng (Zn): <0,008 mg/l; Timbal (Pb):<0,030 mg/l; Total Coliform: <3 CFU/100 ml; E.Coli: 0 CFU/100 ml. Kandungannilai Ph pada airtanah di aluvium (Qa) berada di bawah standar Permenkes No.32Tahun 2017 Higiene sanitasi, disebabkan karena pengambilan sampel airtanahdilakukan pada saat musim hujan yang menyebabkan tanah bersifat lebih asam.Tinggi rendahnya nilai kandungan setiap parameter pada ketiga satuan formasidipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor non alam. Faktor alamdipengaruhi oleh proses infiltrasi yang bekerja pada litologi yang menyusun daerahpenelitian. Litologi tersebut tersusun atas berbagai macam mineral yang terkandungdalam batuan yang mengalami proses pengikisan selama dilewati airtanahwalaupun tidak terlihat oleh mata. Faktor nonalam terjadi karena aktivitas manusiayang menyebabkan tercemarnya airtanah seperti limbah rumah tangga dan lainsebagainya. Jadi, berdasarkan hasil analisis laboratorium, diketahui bahwa nilaikandungan setiap parameter, kecuali pH di ketiga satuan formasi masih memenuhistandar Permenkes No. 32 Tahun 2017

G Groundwater is a very important source of water to fill the needs ofhuman life. Good quality water is necessary for human life. The research area is inthe Tigaraksa area and around, Tangerang Regency, Banten Province. Theresearch area is mostly a residential area that inhabited by quite a lot of peoplewho still use groundwater to fill their daily needs. Therefore, a chemical analysisof groundwater in the research area was carried out in order to determine thequality of groundwater in the research area based on three formation found in theresearch area. Based on the hydrogeological map of Jakarta sheet, by R. Soekardiand Poespawardoyo (1986), aquifer lithology and aquifer productivity map by theCenter for Energy and Mineral Resources, (2012), it is known that the researcharea has a small productive aquifer, local means, generally low to very low pass,limited local groundwater. Small productive aquifers, local means, pass isgenerally low to very low, limited local groundwater. Medium productive aquifer,generally low to high pass. By collecting primary data in the form of groundwatertabel depth (MAT) using a metertool based on (SNI 7749: 2012) and water samplesfrom dug wells in the research area. From the results of the measurement of thedepth of the groundwater table, a MAT map can be made using the three pointproblem method (Todd, 1980). The research area is composed of three formation,from the oldest to the youngest. Groundwater in genteng formation (Tpg) containsparameters of Total Dissolved Solids (TDS): 119 – 148 mg/l; pH: 5.27 – 5.96; Iron(Fe): 0.016 – 0.023 mg/l; Manganese (Mn): 0.017 – 0.111 mg/l; Detergent: <0.004mg/l; Zinc (Zn): <0,008 ; Lead (Pb): <0.030 mg/l; Total Coliform: <3 – 7 CFU/100ml; E.Coli: 0 CFU/100 ml. The pH content in groundwater in genteng formation(Tpg) is below the standard of Permenkes No. 32 of 2017 on Sanitary Hygiene. Thismay be due to groundwater sampling which was carried out during the rainyseason, causing the soil to become more acidic. The cause of the high manganesecontent at observation location 2, possibly due to the constituent lithology in theresearch area which is dominated by tuff sedimentary rocks, this can be identifiedby the soil at observation location 2 which is darker in color than other observationlocations. Then the cause of the higher total coliform at observation location 2 isthought to be caused by dug wells at observation location 2 close to the livestockcages that have been standing for quite a long time. Then, the serpong formation (Tpss), groundwater in this serpong formation (Tpss) contains parameters of TotalDissolved Solids (TDS): 168 mg/l; pH: 5.90; Iron (Fe): 0.023 mg/l; Manganese(Mn): 0.019 mg/l; Detergent: <0.004 mg/l; Zinc (Zn): <0.008 mg/l; Lead (Pb):0.030 mg/l; Total Coliform: 3 CFU/100 ml; E.Coli: 0 CFU/100 ml. The content ofthe pH value in groundwater in the serpong formation (Tpss) is below the standardof Permenkes No. 32 of 2017 on Sanitary Hygiene, this is due to groundwatersampling carried out during the rainy season, causing the soil at the observationsite to become more acidic. Then, the alluvium formation (Qa), groundwater in thisalluvium formation (Qa) contains parameters of Total Dissolved Solid (TDS): 145mg/l; pH: 5.05; Iron (Fe): <0.016 mg/l; Manganese (Mn): <0.017 mg/l; Detergent:<0.004 mg/l; Zinc (Zn): <0.008 mg/l; Lead (Pb): <0.030 mg/l; Total Coliform: <3CFU/100 ml; E.Coli: 0 CFU/100 ml. The content of the pH value in groundwaterin the Aluvium formation (Qa) is below the standard of Permenkes No. 32 of 2017on Sanitary hygiene, this is due to groundwater sampling carried out during therainy season, causing the soil at the observation site to become more acidic. Thehigh and low content values of each parameter in the three formation units areinfluenced by two factors, namely natural factors and non-natural factors. Naturalfactors are influenced by the infiltration process that works on the lithology thatcomposes the research area. The lithology is composed of various kinds of mineralscontained in rocks that undergo a process of erosion during the passage ofgroundwater even though it is not visible. Non-natural factors occur due to humanactivities that cause groundwater contamination such as household waste and soon. So, based on the results of laboratory analysis, it is known that the value of thecontent of each parameter, except pH in the three formation units still meets thestandards of Permenkes No. 32 of 2017.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?