F Flat foot atau dapat dikenal dengan pes planus merupakan kelainan bentuk struktur kaki yang ditandai dengan tidak adanya lengkung medial kaki atau arcus longitudinalis medialis yang biasanya ditutupi oleh jaringan lemak berlebih. Lengkung kaki dapat diukur dengan metode plantar arch index yaitu kaki yang sudah dilepas alas kakinya dicelupkan pada bak berisi tinta lalu di cetak pada selembar kertas, kemudian dinilai dengan staheli’s plantar arch index. Terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi flat foot yaitu usia, jenis kelamin, kongenital, post trauma, ruptur tendon, dan obesitas. Keadaan flat foot pada anak usia 13 tahun masih dianggap normal dikarenakan arcus longitudinalis medialis masih dalam tahap perkembangan. perkembangan arcus longitudinalis medialis akan terus berlanjut sampai usia 14 tahun dan menetap pada usia 15 tahun walaupun perkembangannya sedikit terlambat. Obesitas adalah suatu keadaan penimbunan lemak yang berlebihan di jaringan adiposa yang dapat menimbulkan permasalahan kesehatan dalam manusia. WHO merekomendasikan indeks massa tubuh untuk mengukur status gizi pada manusia. Indeks massa tubuh yang tinggi akan menyebabkan perubahan biomekanik pada struktur muskuloskeletal yang memberi pengaruh pada arcus longitudinalis medialis. Indeks massa tubuh yang semakin meningkat akan menyebabkan tekanan yang berlebihan pada ligamen-ligamen, otot-otot kaki yang menahan berat badan sehingga dapat menyebabkan mikrotrauma dan meningkatkan risiko lengkung kaki rendah terutama pada orang yang mengalami obesitas.Hasil tinjauan pustaka ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara indeks massa tubuh terhadap plantar arch index pada usia dewasa muda. Semakin tinggi nilai indeks massa tubuh, maka semakin tinggi nilai plantar arch index. Dengan demikian indeks massa tubuh yang tinggi pada usia dewasa muda memiliki risiko tinggi mengalami pes planus