DETAIL KOLEKSI

Perancangan stone column pada tanah yang berpotensi likuifaksi

2.3


Oleh : Isabella Permatasari

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Aksan Kawanda

Pembimbing 2 : christy Anandha P.

Subyek : Liquefaction;Columns (structural)

Kata Kunci : liquefaction, earthquakes, excess pore water pressure, SPT, CPT, mitigation, stone column

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_TS_051001600038_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TA_TS_051001600038_Bab-1.pdf
3. 2020_TA_TS_051001600038_Bab-2.pdf
4. 2020_TA_TS_051001600038_Bab-3.pdf
5. 2020_TA_TS_051001600038_Bab-4.pdf
6. 2020_TA_TS_051001600038_Bab-5.pdf
7. 2020_TA_TS_051001600038_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2020_TA_TS_051001600038_Lampiran.pdf

L Likuifaksi merupakan suatu fenomena dimana tanah padat berubah menjadi tanah cair akibat dari terjadinya gempa. Gempa dengan guncangan dan getaran yang besar, tanah non kohesif serta muka air tanah yang tinggi menjadi faktor utama terjadinya likuifaksi. Guncangan dan getaran yang besar tersebut dapat menghilangkan kekuatan tanah serta menyebabkan tekanan air pori berlebih. Likuifaksi ditandai dengan beberapa fenomena yaitu sand boils, flow liquefaction, lateral spreading, dan cyclic liquefaction. Potensi likuifaksi dapat diketahui dan dianalisis dengan menggunakan beberapa metode berdasarkan data SPT dan CPT. Analisis potensi likuifaksi dilakukan dengan menggunakan metode Seed et al., dan metode Castro untuk data SPT, dan metode Shibata & Terapaksa untuk data CPT. Hasil analisis potensi likuifaksi menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode Seed et al. dan Shibata & Terapaksa hampir seluruh lapisan tanah terkena likuifaksi, sedangkan metode Castro secara umum menyatakan bahwa hampir seluruh lapisan tanah tidak terkena likuifaksi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, likuifaksi dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya mitigasi yaitu pemadatan tanah, penggantian tanah yang berpotensi likuifaksi, perbaikan tanah dengan grouting dan stabilisasi kimiawi, serta membuat saluran batu atau gravel drains yang umumnya dikenal dengan stone column. Stone column dengan diameter 1 m ditanam hingga kedalaman 20 m dan memiliki radius pengaruh hingga 2,33 m.

L Liquefaction is a phenomenon in which a solid soils turn into liquid soils as a result of an earthquake. Earthquakes with large shocks and vibrations, non-cohesive soils and high ground water levels are the main factors for liquefaction. Large shocks and vibrations can eliminate the strength of the soil and cause excess pore water pressure. Liquefaction is characterized by several phenomena, namely sand boils, flow liquefaction, lateral spreading, and cyclic liquefaction. Potential liquefaction can be identified and analyzed using several methods based on SPT and CPT data. Liquefaction potential analysis was carried out using the Seed et al. method, and the Castro method for SPT data, and the Shibata & Applied method for CPT data. The results of the liquefaction potential analysis show that by using the Seed et al. and Shibata & Terapaksa, almost all layers of soil are affected by liquefaction, while Castro's method generally states that almost all layers of soil are not affected by liquefaction. Based on the results of the analysis, liquefaction can be prevented by carrying out several mitigation efforts, namely soil compaction, replacement of potentially liquefied soils, soil improvement by grouting and chemical stabilization, and making relief wells or gravel drains commonly known as stone column. Stone columns with a diameter of 1 m are planted to a depth of 20 m and have a radius of influence of up to 2.33 m.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?