Hubungan antara aktivitas yoga dengan tingkat stres pada perempuan di Kelurahan Tegalega
P Penduduk DKI Jakarta saat ini mencapai 9,5 juta jiwa dan jumlah penduduk yang stres mencapai 1,33 juta (14% dari 9,5 juta). Banyak faktor risiko terjadinya stres,salah satunya ialah jenis kelamin. Menurut WHO, jenis kelamin merupakan penentu penting pada kesehatan mental dan gangguan mental. Di zaman modern ini, semakin banyak aktivitas yang diyakini dapat menurunkan stres, salah satunya ialah yoga. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aktivitas yoga dengan tingkat stres pada perempuan di Kelurahan Tegalega,Bogor. Penelitian yang digunakan adalah jenis studi analitik dengan pendekatan potong lintang. Penelitian ini dilakukan pada perempuan yang usianya lebih dari 20tahun yang bertempat tinggal di Kelurahan Tegalega, dengan besar sampel sebanyak 207 orang. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan SPSS For Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 dari 7 variabel bebas berhubungan dengan tingkat stres yaitu variabel usia, pekerjaan, status pernikahan, pendapatan, yoga,dan frekuensi yoga dengan nilai p<0,05, sedangkan 1 dari 7 variabel yang tidak berhubungan yaitu durasi kerja dengan p>0,05 yang dianalisis dengan ujiKolmogorov-Smirnov. Pada penelitian ini didapatkan 6 faktor yang berhubungan dengan tingkat stres yaitu usia, status pernikahan, pekerjaan, pendapatan, yoga, dan frekuensi yoga.
T The population of DKI Jakarta reaches 9,5 million and the number of stress people reaches 1,33 million (14% of 9,5 million). Many risk factors for stress,gender is one of the most important risk factors for stress. According to WHO,gender is an important determinant of mental health and mental disorders.Nowadays, there are more activities that is believed to reduce stress, yoga is one of which.The purpose of this study is to analyze the relationship of yoga to the stress level of women who live in Kelurahan Tegalega, Bogor. The method of study used was an analytic study with cross-sectional approached .The research was conducted on women whose age is more than 20 years, who live in Kelurahan Tegalega, with a total sample of 207 people. The data was obtained by questionnaires. The analysis was using SPSS for Windows version 17.0 and significance levels were used as 0.05. The results showed that 6 of the 7 variables are associated with the stress level,there are age, work, marriage status, income, yoga, and yoga frequency with p<0,05. As well as 1 of the 7 variables that is not related to the incidence to the stress level, work duration variable with p>0,05. There are 6 factors which associated with the stress level in this study, there are age, marriage status, work, income, yoga, and yoga frequency.