DETAIL KOLEKSI

Kajian konsep rencana Shuttle Bus (lokasi tempat tinggal - Stasiun Bekasi)


Oleh : Nur Dzurriyyatinaa

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Anita Sintawati Wartaman

Pembimbing 2 : Benny Benyamin S.

Subyek : Tolerance of commuting

Kata Kunci : shuttle bus, travel time, tolerance of commuting.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_SPW_083001400029_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2018_TA_SPW_083001400029_Bab-1.pdf 7
3. 2018_TA_SPW_083001400029_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_SPW_083001400029_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_SPW_083001400029_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_SPW_083001400029_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_SPW_083001400029_Bab-6.pdf
8. 2018_TA_SPW_083001400029_Daftar-Pustaka.pdf 3
9. 2018_TA_SPW_083001400029_Lampiran.pdf

K Kecendrungan penggunaan sepeda motor pribadi oleh para komuter dengan sistem park and ride di stasiun kereta api Bekasi semakin besar, yaitu sebanyak 238.284 motor pada tahun 2013 menjadi sebanyak 772.944 motor pada tahun 2016, atau meningkat lebih dari tiga kali lipat hanya dalam kurun waktu 3 tahun. Keadaan ini dapat menjadi salah satu indikator bahwa pelayanan angkutan umum di Kota Bekasi belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga komuter lebih memilih moda sepeda motor daripada angkutan umum. Hal ini belum sesuai dengan upaya pemerintah kota bekasi untuk meningkatkan sistem transportasi dengan angkutan umum dan kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan biaya dan waktu perjalanan para komuter jika menggunakan angkutan umum dan sepeda motor; serta mengembangkan konsep suttle bus dan dalam upaya pengintegrasian angkutan umum dengan kereta api, berdasarkan batas toleransi komuter. Survey dilakukan dengan menggunakan angket terhadap sampel para pengguna sepeda motor yang parkir di stasiun kereta api Bekasi. Hasil survey tersebut menjadi dasar dalam menerapkan konsep rencana shuttle bus, sebagai salah satu bentuk alternatif perbaikan angkutan umum. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa shuttle bus dapat diminati jika waktu tempuh shuttle bus tidak melebihi batas toleransi waktu tempuh yang diinginkan komuter, sehingga dari hal tersebut didapat bahwa terdapat 15 kelurahan yang dapat dilayani oleh shuttle bus dan 19 kelurahan belum dapat dilayani shuttle bus.

P Private motorcycle usage trend by commuters with a park and ride system in Bekasi railway station is so large, that is as much 238,284 motor in the year 2013 be as much 772,944 motor in the year 2016, or increased more than three times fold in just a span of 3 years. This State can be one indicator that the service of public transport in the town of Bekasi have yet to match the needs of the community, so that commuters prefer moda motorcycle than public transport. This has not been in accordance with the goverment’s efforts to improve the Bekasi City transportation system by integrating public transport and railways.This research aims to study the comparative cost and travel time commuters using public transport and motocycle, as well as developing the concept of shuttle buses in an attempt to further integration of public transport by rail of Bekasi in accordance with limits of tolerance of commuting.A survey was done by using question form against a sample of users of motorcycle parking at the train station in Jakarta. These survey results formed the basis for implementing the concept plans of the shuttle bus, as one form of alternative public transport improvements. The results of this study showed that the shuttle bus can be of interest if it takes the shuttle bus does not exceed the tolerance limit of the desired commute time commuting, so that from it obtained that there are 15 wards that could be served by shuttle bus and 19 villages have yet to be served by shuttle bus.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?