DETAIL KOLEKSI

Optimalisasi perolehan bijih kromit asal Wosu Morowali Sulawesi Tengah dengan metode konsentrasi gravitasi menggunakan shaking table

5.0


Oleh : Kristian Napitupulu

Info Katalog

Nomor Panggil : 492/TT/2018

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Subandrio

Pembimbing 2 : Wiwik Dahani

Subyek : Chromite

Kata Kunci : gravity concentration, shaking table, XRD, XRF, recovery

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TB_073001300064_Halaman-Judul.pdf
2. 2018_TA_TB_073001300064_Bab-1.pdf
3. 2018_TA_TB_073001300064_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_TB_073001300064_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_TB_073001300064_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_TB_073001300064_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_TB_073001300064_Bab-6.pdf
8. 2018_TA_TB_073001300064_Bab-7.pdf
9. 2018_TA_TB_073001300064_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2018_TA_TB_073001300064_Lampiran.pdf

D Dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah dari kekayaan mineral,pemerintah Indonesia menerbitkan Permen ESDM No. 5 Tahun 2017, diaturbahwa bijih kromium harus diolah menjadi kromit atau secara ilmiah ferrochrome(min. 60% Cr Kromium ditambang sebagai ferrochrome (FeCr2O4) ). Penelitiandilakukan untuk menentukan pengaruh dari beberapa variabel pada meja goyang,untuk mengoptimalkan perolehan. Proses konsentrasi gravitasi menggunakanmeja goyang terhadap perolehan kromit, dipilih karena perbedaan densitas yangcukup besar antara kromit dengan mineral pengotornya . Penelitian ini dilakukanberdasarkan data analisis yang telah dilakukan sebelumnya berupa datakarakteristik dari bijih kromium asal Wosu Sulawesi Tengah, melalui proses XRayDiffraction (XRD), dan X-Ray Fluorescence (XRF). Selanjutnya,dikonsentrasi menggunakan meja goyang pada beragam kondisi fraksi ukuranumpan, laju air pencuci, kemiringan dek meja dan persen solid.Pada penelitian ini persen perolehan paling optimal adalah pada fraksiukuran -48 + 65 Mesh dan -65 +100 Mesh, laju air pencuci 3 liter/menit,kemiringan dek meja goyang 3°, dan dengan persen solid 8%. Percobaan lebihlanjut dapat dilakukan dengan mengumpankan kembali hasil konsentrat fraksiukuran -48 + 65 Mesh dan -65 +100 Mesh yang telah melalui proses blending.

I In an effort to increase the added value of mineral wealth, the Indonesiangovernment issued ESDM Regulation No 5 of 2017, it is stipulated that chromiteore should be processed into chromite or scientifically ferrochrome (min 60% CrChromium mined as ferrochrome (FeCr2O4)). The study was conducted todetermine the effect of some variables on the rocking table, to optimize thesecondary chromite acquisition from Wosu Central Sulawesi. This research wasconducted based on data analysis that has been done previously in the form ofcharacteristic data through X-Ray Diffraction (XRD) process, and X-RayFluorescence (XRF). Furthermore, it is concentrated using a rocking table onvarious feed size fraction conditions, washing water rate, table deck slope andsolid percent.In this study the most optimum percentage was in the fraction of -48 + 65Mesh and -65 +100 Mesh, 3 liter / minute washing water rate, 3 ° deck table slope,and 8% solid percentage. Further experiments can be performed by re-feeding thefractional concentrate results of the -48 + 65 Mesh and -65 +100 Mesh sizeswhich have gone through the blending process.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?