Perencanaan lansekap kawasan Waterfront City di Danau Limboto, Gorontalo (studi kasus: sub Das Payunga)
S Sub-DAS Payunga adalah salah satu bagian dari Provinsi Gorontalo yang harusdiperhatikan kondisinya. Tingginya laju penduduk yang bermukim pada bagian tepisungai dan tepi danau menyebabkan kerusakan ekosistem seperti erosi dankhususnya sedimentasi di danau Limboto. Hal ini merupakan hasil dari hilangnyaruang terbuka hijau untuk konservasi tanah dan air. Pertumbuhan laju penduduk inijuga berakibat pada penataan ruang yang tidak baik karena kurang terencana. Studiini bertujuan untuk merencanakan lansekap yang sesuai dengan kondisi Sub-DASPayunga. Tema perencanaan ini adalah ABC (Active, Beauty, and Clean Water)Waterfront yang memungkinkan lansekap kawasan Sub-DAS Payunga akan menjadisustainable dan dapat mengakomodir aktivitas diatasnya dengan baik. Metodeperencanaan lansekap yang digunakan terdiri dari tahap persiapan, inventarisasi,analisis, sintesis, perumusan konsep, dan perencanaan lansekap. Analisis pada studiini mencakup tiga aspek, yakni aspek legal, aspek fisik, dan aspek non-fisik.Pengambilan keputusan untuk perencanaan lansekap ini didasarkan dari hasil analisisdan Peraturan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Zonasi ruang dari perencanaan initerdiri dari (1) blok permukiman, (2) blok komersial, (3) blok konservasi, dan (4) blokpertanian. Keluaran dari studi ini adalah perencanaan lanskap danau Limboto denganmengusung konsep waterfront city.
P Payunga sub-watershed is located on the south of Gorontalo Province. This areashould be noticed because of its existing conditions. The high human population ratesthat living in the riparian and lakeside area is one of the reason that causing ecosystemdegradation such as erosion and especially sedimentation in Limboto lake area. Thismatter happened due to the loss of green open spaces which act as a soil and waterconservation area. Furthermore, the inhabitant needs and activities causingdisorganize of the city and region plan. This study aims to make a landscape planningwhich suitable with the Payunga sub-watershed conditions. The theme of this planningis ABC (Active, Beauty, and Clean Water) Waterfront that will allow Payunga’slandscape to be sustainable and expected to provide the needs for living beingactivities well. The methods that used in this study consist of preparation, inventory,analysis, synthesis, concept-making, and landscape planning. The analysis of thisstudy covers three aspects, legal aspect, physical aspect, and non-physical aspect.The decision making for the landscape planning based on analysis result and theGorontalo’s government regulation. The zoning in this planning consist of (1)settlement area, (2) commercial area, (3) conservation area, and (4) agriculture area.The result of this study is a landscape planning of Limboto Lake with waterfront cityconcept.