DETAIL KOLEKSI

Pengaruh variasi waktu tinggal pada kombinasi biofilter dan ultrafiltrasi dalam pengolahan air baku air minum dengan parameter Amonia, Nitrit, Nitrat, Deterjen


Oleh : Tody Ferdica

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakrta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Nusa Idaman Said

Pembimbing 2 : Ariani D.A.

Subyek : Water - Purification - Biological treatment.

Kata Kunci : biofilter, ultrofiltration, biofilm,membran, hollow fiber.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_STL_08202034_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2008_TA_STL_08202034_Bab-1.pdf
3. 2008_TA_STL_08202034_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_STL_08202034_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_STL_08202034_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_STL_08202034_Bab-5.pdf
7. 2008_TA_STL_08202034_Daftar-Pustaka.pdf 2
8. 2008_TA_STL_08202034_Lampiran.pdf

P Permasalahan utama sumber air balm untuk air minum yang menggunakan air sungai adalah kualitasnya yang semakin menurun akibat kegiatan domestik. Teknologi untuk pengolahan air baku yang berasal dari sungai, umumnya masih menggunakan unit koagulasi, flokulasi, sedimentasi yang masih bergantung pada penambahan bahan kimia, seperti alum dalam pengoperasiannya. Penggunaan unit penyaringan atau filter pun masih menggunakan pasir sebagai medianya. Namun karena adanya perubahan kualitas air baku di Jakarta yang terus menurun dari tahun ke tahun, maka diperlukan pengembangan dari teknologi pengolahan air. Proses pengolahan dengan menggunakan proses biologis dan membran merupakan salah satu teknologi baru yang mulai banyak digunakan dalam proses pengolahan air dewasa ini. Hal ini disebabkan oleh tingkat fleksibiJitas dari alat tersebut terhadap fluktuasi karakteristik air baku dan efisiensi penyisihannya yang tinngi selain itu penggunaannya dapat mengurangi penggunaan zat kimia, yang berbahaya. Pengolahan biologis dengan biakan melekat secara aerob clan teknologi membran merupakan dua teknologi yang dapat menjadi alternatif dalam pengolahan air. Pengolahan biologis memanfaatkan aktivitas mikroorganisme sebagai inti dari pengolahannya. Mikroorganisme tersebut akan membentuk lapisan yang disebut dengan lapisan biofilm. Efisiensi dari pengolahan ini dapat mencapai 70-90% dan tanpa menggunakan zat kimia dalam pengolahannya. Teknologi membran yang digunakan dalam pengolahan ini adalah membran ultrafiltrasi yang memiliki kemampuam penyaringgan hingga 0.01 mikron, dan jenis yang digunakan adalah hollow fiber. Penelitian dilakukan di PALYJA Taman Kota Daan Mogot, Jakarta Barat. Air baku untuk pengolahan diambil dari sungai Cengkareng Drain yang sudah tercemar (Golongan C). Parameter yang diana1isa ialah amonia, nitrit, nitrat, deterjen. Sedangkan variasi penelitian yang digunakan pada biofilter adalah variasi waktu tinggal hidrolis (WTH) 6, 4, 3, 2, I. Pada ultrafiltrasi ditetapkan kecepatan penyaringannya yaitu 50 l/menit, yang dioperasikan setiap pengambilan sampel. Rata-rata efisiensi penyisihan Amonia pada WTH 6, 4, 3, 2, I jam adalah 78%, 74%, 69%, 62%, 55%, dan kinetikapenyisihannya adalah Y = -0.332 X + 0.0045 dengan nilai R2 = 0.9651, n = 0,349 dan K = 0,332. Rata-rata penyisihan Deterjen pada WTH 6, 4, 3, 2, 1 jam adalah 82%, 79%, 77%, 74%, 68%, dan kinetika penyisihannya adalah Y = -0,5647 X + 0.0367 dengan nilai R2 = 0.9406, n = 0,245 dan K = 0,5647 Efisiensi pengolahan pada biofilter bertambah dengan semakin lamanya waktu tinggal hidrolis. Pada unit ultrafiltrasi tidak dipengaruhi oleh variasi waktu tinggal hidrolis yang dilakukan pada unit biofilter dan tidak terjadi penyisihan terhadap parameter amonia, nitrit, nitrat, deterjen. Hasil secara keseluruhan dari gabungan kedua unit ini sangat baik, hal tersebut ditunjukan dari konsentrasi etluen dari amonia, nitrit, nitrat, deterjen pada waktu tinggal 3, 4, dan 6 yang memenuhi persyaratan kualitas air minum yang ditetapkan KepMenkes Nomor 907/Menkes/SK/VIl/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum.

T The main problem of raw water for drinking water which using river water is a decreasing quality because human activity. Water treatment technology which mostly used in Indonesia are coagulation, tloculation, sedimentation process that need chemicals, like an alum on it's operation. For filter or destilation unit is still use sands as media. But because of the worse water quality in Jakarta, advanced of water treatment technology is needed. Water treatment using biological proccesses and membran are new technology that recently used in water treatment nowdays. The reasons is a flexibility the process to the fluctuation of raw water characteristic and to achieve high removal eficiency. Beside it can decrease the cost because of no chemicals added. Biological treatment use the activity of microorganism to degrade the organic compound, microorganism will form )ayer named biofiJm. The efficiency of this treatment process can reach 70%-90%, without any chemical substance added. This research also use ultrafiltration, which is one of the series from membrane technology and it can filter solid up to 0.01 micron. And the type of the ultra filtration membrane is hollow fiber. The research was taken at PALYJA Taman Kota, Daan Mogot, West Jakarta. And the raw water used from the Cengkareng Drain river (C Category). Parameter analysis are ammoniac, nitrite, nitrate, and detergent, and the variations of hydraulic detention time are 6, 4,3, 2, l hour. The filtration rate is constantly set on 50 I/minute.As the results removal efficiency of ammoniac for 6, 4, 3, 2, I hour hydraulic detention time are 78%, 74%, 69%, 62%, 55%, and the kinetic removal of ammoniac is Y = -0.332 X + 0.0045, with R2 = 0.9651, n = 0,349 and K = 0,332. The removal efficiency of Detergent for 6, 4, 3, 2, l hour hydraulic detention time are 82%, 79%, 77%, 74%, 68%, and the kinetic removal of detergent is Y = -0.5647 X + 0.0367, with R2 = 0.9406, n = 0,245 and K = 0,5647. The efficiency on the biological process increase along with the increasing of the hydraulic detention time. Ultrafiltrasi unit is not influenced by the variation of hidraulic detention time. There is no removal for the parameter amoniac, nitrite, nitrate, detergent, because of the characteristic of these matters as dissolved solids. The result of the combination biofilter and ultrafiltration is good enough, and it can be prove by concentration of ammoniac, nitrite, nitrate, and detergent meet the drinking water quality requirement appropriate with National Health Department Head Policy No.907 /menkes/SKNII/2002 for requirement and drinking water quality controlling.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?