DETAIL KOLEKSI

Penentuan time buffer dengan theory of constraint dan minimasi manufacturing lead time menggunakan algoritma corelap, SLP, dan modify SLP berdasarkan hasil layout score terbaik untuk part frame body tipe kww pada PT. X


Oleh : Anita Iriana

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Docki Saraswati

Pembimbing 2 : Rahmi Maulidya

Subyek : Determine Time Buffer Using Theory

Kata Kunci : bottleneck theory of constraint, time buffer, algoritma CORELAP.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_TI_06308070_Halaman-Judul.pdf 16
2. 2012_TA_TI_06308070_Bab-1.pdf
3. 2012_TA_TI_06308070_Bab-2.pdf
4. 2012_TA_TI_06308070_Bab-3.pdf
5. 2012_TA_TI_06308070_Bab-4.pdf
6. 2012_TA_TI_06308070_Bab-5.pdf
7. 2012_TA_TI_06308070_Bab-6.pdf
8. 2012_TA_TI_06308070_Bab-7.pdf
9. 2012_TA_TI_06308070_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2012_TA_TI_06308070_Lampiran.pdf

P PT. X adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri perakitan motor. Saat ini, PT. X memproduksi kendaraan rods dua dengan tipe cub, matic, dan sport. Salah satu tipe motor yang paling diminati adalah tipe cub yang diproduksi pada Plant 1. Untuk membuat motor tipe tersebut, alur proses produksi dimulai dari pembentukan komponen, pengelasan, pengecatan, dan perakitan. Adanya peningkatan pertnintaan motor dapat mempengaruhi proses perakitan motor dan pembuatan komponennya, salah satunya adalah frame body. Meningkatnya permintaanframe body tipe KWW yang digunakan untuk motor tipe cub jenis AR 110 membuat departemen welding sulit memenuhi kebutuhan sesuai jadwal yang ditetapkan departemen painting. Setelah dilakukan peninjauan lebih lanjut, diketahui terdapat constraint berupa bottleneck yang menghambat proses produksi frame body. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa stasiun yang mengalami bottleneck adalah stasiun general assy, checkman, permanent repair 1, dan permanent repair 2. Tujuan dari penelitian ini adalah adalah menambahkan time buffer pada stasiun bottleneck. Besar time buffer yang ditambahkan di minggu pertama pada stasiun general assy sebesar 8.31 jam, stasiun checkman sebesar 10.22 jam, permanent repair 1 sebesar 14.77 jam, dan permanent repair 2 sebesar 2.64 jam. Setelah ditambahkan time beer kapasitas telah mencukupi. Adanya permintaan konsumen yang menginginkan produk sampai lebih cepat membuat perlu dilakukan analisa lebih lanjut mengenai kondisi yang ada saat ini menggunakan Value Stream Mapping. Berdasarkan analisa Value Stream Mapping, terlihat adanya kegiatan transportasi antar stasiun kerja yang tidak efektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan relayout agar jarak antar stasiun kerja berkurang sehingga dapat meminimasi waktu penyelesaian produk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah algoritma CORELAP, SLP, dan modem SLP. Hasil penelitian menunjukkan layout score pada kondisi awal sebesar 776, algoritma CORELAP sebesar 686, SLP sebesar 684, dan layout score terbaik dengan modib, SLP sebesar 650. Berdasarkan hasil layout score terbaik, diperoleh penurunan manufacturing lead time pada kondisi awal yang semula 7.67 menit menjadi 6.42 menit.

P PT. X is a manufacturing company which engaged in motorcycle industries. Nowadays, PT. X is producing three types of two wheels vehicle. That are cub, matic, and sport. One of the most favorite motorcycle is cub type which is produced in Plant 1. For making that type, production flow process is started from making component, welding, painting, and assembling. An increased motorcycle\'s demand can affect motorcycle\'s assembling process and component\'s touchdown process. The component which affected is frame body. Increasing demand of frame body type KWW that used in motorcycle type cub genre AR 110 causing welding department hard to fulfilled demand from painting department. After analyzed the problem, it can be infered that bottleneck constraints hampered production process of frame body. Based on the calculation result, bottleneck stations are general assy station, checkman, permanent repair 1, and permanent repair 2. To overcome that, time buffer is given to bottleneck stations. For general assy stations, time buffer is 8.31 hours, chcekman is 10.22 hours, permanent repair 1 is 14.77 hours, and permanent repair 2 is 2.64 hours. Although the capacity is enough, lateness problem still become a problem. Therefore, analysis about the condition using value stream mapping is needed. Based on value stream mapping analysis, it can be infered that there is a transportation activitiy which not effective. Relayout is a solution to make the distance between work stations become minimum. This paper used CORELAP algorithm, SLP, and modify SLP as methods for minimizing manufacturing lead time. The result from the research shows that layout score for first condition is 776, CORELAP algorithm is 686, SLP is 684, and the best layout score from modify SLP is 650. Based on the result, it can be infered that manufacturing lead time decrease from 7.67 minutes into 6.42 minutes

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?