DETAIL KOLEKSI

Remediasi tanah tercemar tumpahan minyak solar secara bioaugmentasi dan biostimulasi oleh kultur campuran mikroba lactobacillus fermentum dan dekkera bruxellensis


Oleh : Ranadiya Fadhila

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Astri Rinanti Nugroho

Pembimbing 2 : Lutfia Rahmiyati

Subyek : Soil remediation

Kata Kunci : minyak solar, hidrokarbon, bioremediasi, Lactobacillus fermentum dan Dekkera bruxelensis, bioaugmen

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_SK_STL_082001900059_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2023_SK_STL_082001900059_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2023_SK_STL_082001900059_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2023_SK_STL_082001900059_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2023_SK_STL_082001900059_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2023_SK_STL_082001900059_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2023_SK_STL_082001900059_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2023_SK_STL_082001900059_Bab-1.pdf 3
9. 2023_SK_STL_082001900059_Bab-2.pdf 17
10. 2023_SK_STL_082001900059_Bab-3.pdf 11
11. 2023_SK_STL_082001900059_Bab-4.pdf 21
12. 2023_SK_STL_082001900059_Bab-5.pdf 2
13. 2023_SK_STL_082001900059_Daftar-Pustaka.pdf 7
14. 2023_SK_STL_082001900059_Lampiran.pdf 39

K Kompleksnya rantai hidrokarbon minyak solar membuat pencemaran minyak solar di tanah menjadi sulit terurai dan diklasifikasikan sebagai polutan prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan respon pertumbuhan bakteri Lactobacillus fermentum dan fungi Dekkera bruxellensis pada tanah tercemar minyak solar; 2) menentukan kondisi lingkungan optimum yaitu suhu, waktu kontak dan konsentrasi mikroba untuk mendegradasi Total Petroleum Hydrocarbon (TPH); 3) menentukan efisiensi degradasi dalam minyak solar yang tertinggi. Uji degradasi minyak solar dilakukan dalam media cair artifisial Stone Mineral Salt Solution (SMSS) dan media padat tanah dengan kondisi lingkungan yang terkontrol menggunakan sistem terbatas (batch culture). Variasi stimulus yang diterapkan pada media cair SMSS yaitu nilai suhu (°C) 25, 30, 35; waktu kontak (hari) 7, 14, 21 dan konsentrasi mikroba (%) 5, 10, 15. Pada media tanah diterapkan variasi konsentrasi mikroba yang sama. Efisiensi degradasi TPH dilakukan secara gravimetri, sedangkan untuk mendekteksi senyawa organik dilakukan analisis dengan Gas Chromatography-Flame Ionization Detector (GC-FID). Seluruh sampel diinkubasi menggunakan shaker incubator dengan kecepatan putar 150 rpm dan pH 7. Hasil respon pertumbuhan mikroba menunjukkan bahwa mikroba mampu tumbuh dan bersifat resisten terhadap 10% minyak solar. Kondisi optimum untuk mendegradasi TPH dalam media cair artifisial SMSS adalah suhu 30ºC dan waktu kontak 14 hari dengan efisiensi degradasi TPH sebesar 94,32%. Pada media tanah tercemar minyak solar, penambahan 15% mikroba pada tanah steril, 5% pada tanah tidak steril dan tanpa mikroba exogenous masing-masing menghasilkan efisiensi degradasi 94,62%, 92,85% dan 9,8%. Nilai efisiensi degradasi didukung oleh hasil analisis GC-FID yaitu berkurangnya rantai atom Karbon (C) sebelum dan sesudah degradasi. Kinetika laju degradasi paling sesuai menggunakan persamaan Monod pada orde 2 dengan nilai R2=1,00. Perancangan skala pilot dilakukan dengan asumsi 250 m3 tanah tercemar minyak solar membutuhkan 60.830,153 L kultur campuran mikroba dengan waktu degradasi selama 133 hari. Hal ini membuktikan bahwa mikroba mampu mendegradasi TPH minyak solar dalam kondisi lingkungan yang terkontrol. Adanya penelitian ini, sangat berdampak positif dan dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif dan efisien dalam menangani kasus tanah tercemar minyak solar di lingkungan.

T The complexity of diesel oil hydrocarbons chains makes diesel oil pollution in thesoil difficult to decompose and is classified as a priority pollutant. This study aimsto 1) determine the growth response of Lactobacillus fermentum bacteria andDekkera bruxellensis fungi in soil polluted with diesel oil; 2) determine theoptimum environmental conditions namely temperature, contact time and microbialconcentration to degrade Total Petroleum Hydrocarbon (TPH); 3) determine thehighest degradation efficiency in diesel oil. The degradation test of diesel oil wascarried out in artificial liquid media Stone Mineral Salt Solution (SMSS) and soilsolid media with controlled environmental conditions using a limited system (batchculture). Variations of stimulus applied to SMSS liquid media are temperaturevalues (°C) 25, 30, 35; contact time (days) 7, 14, 21 and microbial concentration(%) 5, 10, 15. In the soil medium applied the same variation in microbialconcentration. The degradation efficiency of TPH is carried out gravimetrically,while to detect organic compounds, analysis is carried out with GasChromatography-Flame Ionization Detector (GC-FID). All samples were incubatedusing a shaker incubator with a rotating speed of 150 rpm and pH 7. The results ofthe microbial growth response show that microbes are able to grow and are resistantto 10% diesel oil. The optimum conditions for degrading TPH in SMSS artificialliquid media are 30ºC temperature and 14 days contact time with TPH degradationefficiency of 94.32%. In soil media polluted with diesel oil, the addition of 15%microbes to sterile soils, 5% to non-sterile soils and without exogenous microbesresulted in degradation efficiencies of 94.62%, 92.85% and 9.8% respectively. Thedegradation efficiency value is supported by the results of - analysis, namely thereduction of the Carbon (C) atomic chain before and after degradation. The kineticsof the rate of degradation is most appropriate using the Monod equation of order 2with the value R2=1.00. The pilot scale design was carried out assuming 250 m3ofdiesel oil-polluted soil required 60,830,153 L of microbial mixed culture with adegradation time of 133 days. This proves that microbes are able to degrade TPHof diesel oil under controlled environmental conditions. The existence of thisresearch has a very positive impact and can be an effective and efficient alternativein dealing with cases of soil polluted with diesel oil in the environment.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?