Analisis bridging material sebagai well stengthening dengan ecd dalam pressure window pada formasi x dan y sumur ya
P Pemboran adalah kegiatan membuat lubang vertikal ke dalam tanah. Dalam keadaan tertentu pemboran dapat juga dilakukan secara miring (directional drilling) atau disebut juga pemboran berarah. Pada industri perminyakan target tersebut berupa suatu perlapisan yang mengandung hidrokarbon disebut reservoir. Usaha untuk menuju target operasi pemboran tersebut, melalui penembusan berbagai macam formasi batuan dimana setiap formasi memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga dalam operasi pemboran sering terjadi hole problem yang mengganggu optimasi pemboran. Salah satu hole problem tersebut adalah loss circulation atau hilang lumpurnya lumpur ke formasi. Pada kegiatan pemboran sumur YA ini memiliki pemasalahan sloghing/caving. Dinding lubang bor runtuh (caving, sloughing) biasa terjadi pada formasi yang tidak kompak sehingga dapat menyebabkan mudah runtuhnya dinding pada formasi terkait, dan masalah ini sering disebut sebagai “Shale Problem“. Hal ini akan terkait dengan stabilitas lubang bor selama pemboran. Dalam upaya penanggulangan sloughing yang terjadi pada sumur ini, akan dilakukan penambahan densitas pada lumpur yang akan digunakan. Dan pada prakteknya, penambahan densitas dari lumpur akan berpotensi akan terjadinya hilang aliran akibat naiknya densitas yang terjadi akan menyebabkan naiknya nilai dari equivalent circulating density (ECD). Yang mana ECD ini merupakan nilai massa jenis dari fluida Ketika fluida tersebut sedang disirkulasikan. Naiknya nilai ECD ini akan secara langsung berdampak pada nilai dari tekanan hidrostatik pada fluida pemboran yang digunakan pada sumur tersebut, sehingga harus terus dilakukan kontrol pada tekanan tersebut agar tidak melebihi dari nilai tekanan rekahnya. Dari adanya potensi terjadinya loss circulation ini maka diambil tindakan untuk menambahkan material tambahan pada lumpur yang berguna untuk mencegah atau menanggulangi terjadinya loss circulation. Material tersebut biasa disebut sebagai Loss Circulation Material (LCM). Pada pemilihan materialnya, dilakukan test yang bernama Permeability Plug Test (PPT) yang berguna untuk mengetahui keefektifan dari suatu LCM dapat bekerja untuk pada suatu kejadian loss circulation. Dari perobaan tersebut pun pada akhirnya diperoleh penggunaan jenis LCM Fracseal F, CaCO3 M, CaCO3 F, dan Grafhite F. Dan setelah melakukan perhitungan terhadap data actual dari ECD dan juga tekanan rekahnya, terlihat bahwa nilai dari ECD sumur tersebut dapat tetap terjaga berada di bawah nilai tekanan rekahnya yang menandai bahwa pemakaian LCM tersebut berhasil.
D Drilling is the process of creating vertical holes in the ground. Under certain circumstances, drilling can also be performed at an angle (directional drilling) or commonly referred to as directional drilling. In the petroleum industry, the target of drilling is a hydrocarbon-containing layer called a reservoir. In order to reach the drilling operation target, various rock formations must be penetrated, each with its own unique characteristics. Therefore, drilling operations often encounter hole problems that disrupt drilling optimization. One of these hole problems is loss circulation, which refers to the loss of drilling mud into the formation. In the case of Well YA, the specific problem is sloughing/caving. The collapse of the borehole walls (caving, sloughing) commonly occurs in loosely compacted formations, leading to the collapse of the walls in the related formation. This issue is often referred to as the \\\"Shale Problem,\\\" which is directly related to borehole stability during drilling. To address the sloughing issue in this well, denser mud will be added. In practice, the addition of mud density can potentially result in lost circulation due to the increase in density, which in turn increases the value of the equivalent circulating density (ECD). ECD represents the density value of the circulating fluid. The increase in ECD directly impacts the hydrostatic pressure value in the drilling fluid used in the well. Therefore, pressure control must be continuously maintained to prevent it from exceeding the fracturing pressure value. Due to the potential for loss circulation, measures are taken to add additional materials to the mud to prevent or mitigate the occurrence of loss circulation. These materials are commonly referred to as Loss Circulation Materials (LCM). The selection of these materials involves a test called the Permeability Plug Test (PPT), which determines the effectiveness of an LCM in preventing loss circulation incidents. Through these tests, the materials Fracseal F, CaCO3 M, CaCO3 F, and Graphite F were ultimately chosen. After calculating the actual data from the ECD and fracturing pressure, it was observed that the ECD value of the well remained below the fracturing pressure value, indicating the successful use of LCM.