DETAIL KOLEKSI

Pengaruh penggunaan H202 sebagai pengoksida terhadap efisiensi penurunan konsentrasi deterjen dalam air

2.5


Oleh : Caroline

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1997

Pembimbing 1 : Barce Simarmata

Pembimbing 2 : Christiana Siallagan

Subyek : Water treatment plant

Kata Kunci : H2O2, PAC, LAC, deterjen, flocculation coagulation

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 1997_TA_STL_08292038_Halaman-Judul.pdf
2. 1997_TA_STL_08292038_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 1997_TA_STL_08292038_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 1997_TA_STL_08292038_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 1997_TA_STL_08292038_Bab-3_Metode-Penelitian.pdf
6. 1997_TA_STL_08292038_Bab-4_Hasil-DAn-Pembahasan.pdf
7. 1997_TA_STL_08292038_Bab-5_Kesimpulan-Dan-Saran.pdf
8. 1997_TA_STL_08292038_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 1997_TA_STL_08292038_Lampiran.pdf

A Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan makhluk hidup lainnya. Seiring dengan perkembangan jaman dan meningkatnya populasi, maka kebutuhan akan air bersih meningkat sedangkan air yang tersedia sekarang ini sudah menurun kualitasnya.Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pejompongan adalah salah satu instansi pemerintah yang mengurus masalah penyediaan air bersih. Selama ini PDAM menggunakan air baku yang berasal dari Banjir Kanal, tapi karena pencemarannya sudah semakin berat untuk diatasi maka dalam waktu dekat ini PDAM akan menggunakan air baku yang berasal dari Kali Malang.Deterjen adalah salah satu pencemar organik yang menjadi masalah pada air baku kali Malang. Konsentrasi deterjen yang terdapat pada air baku Kali Malang maksimal adalah 0,4 mg/l. PDAM telah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan konsentrasi deterjen yang terdapat dalam air baku tersebut. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan konsentrasi deterjen dalam air baku adalah menggunakan proses koagulasi flokulasi dengan menggunakan alum, koagulan pembantu, dan flokulan pembantu. Ternyata hasil yang diperoleh masih di atas baku mutu yang ditetapkan. Oleh karena itu dilakukan upaya lain yaitu proses adsorpsi dengan Powdered Activated Carbon (PAC) yang dikombinasikan dengan proses flokulasi. Dengan proses gabungan adsorpsi dan koagulasi ternyata koagulasi konsentrasi deterjen dapat turun hingga di bawah baku mutu yang ditetapkan, tetapi timbul kendala lain yaitu setelah pengolahan, PAC menghasilkan residu yang memerlukan penanganan lanjutan.Oleh karena itu penelitian ini akan digunakan Hidrogen Peroksida yang merupakan pengoksida 'bersih' dan setelah proses selesai tidak diperlukan penanganan lanjutan karena hidrogen peroksida bersifat mudah terurai dan menghasilkan H2O2 dan O2. Di dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh H2O2 dalam menurunkan konsentrasi deterjen baik H2O2 yang berdiri sendiri, maupun H2O2 yang dikombinasikan dengan proses lain yaitu proses adsorpsi, koagulasi flokulasi, dan penyinaran dengan UV.Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan menggunakan H2O2 saja konsentrasi deterjen belum dapat mencapai baku mutu sehingga dapat dikatakan bahwa H2O2 belum cukup kuat untuk mengoksidasi baku mutu dengan baik LAS maupun ABS. Lalu percobaan kombinasi H2O2 dan PAC, hasil yang diperoleh adalah menunjukkan dapat menurunkan konsentrasi deterjen hingga di bawah baku mutu dengan menggunakan dosis H2O2 mulai dari 50 ppm sampai dengan 300 ppm untuk LAS dan untuk ABS menggunakan dosis H2O2 mulai 200 ppm sampai 300 ppm. Lalu selanjutnya dilakukan gabungan H2O2, PAC dan koagulan flokulan dan hasil yang diperoleh dapat menurunkan dosis H2O2 mulai dari 0 ppm sampai dengan 300 ppm untuk LAS dan untuk ABS menggunakan dosis H2O2 mulai dari 200 ppm sampai 300 ppm. Kombinasi proses yang paling efektif untuk menurunkan konsentrasi deterjen LAS adalah kombinasi proses oksidasi H2O2, adsorpsi PAC dan koagulasi flokulasi. Sedangkan kombinasi proses yang paling efektif untuk menurunkan konsentrasi deterjen ABS adalah kombinasi proses okisdasi dan penyinaran UV.

W Water is one of the basic needs of humans and other living things. Along with the changing times and increasing population, the need for clean water increases while the water available today has decreased in quality.The Pejompongan Regional Drinking Water Company (PDAM) is one of the government agencies that deals with the problem of clean water supply. So far, PDAM has used raw water from the Flood Canal, but because the pollution is getting heavier to overcome, in the near future PDAM will use raw water from Kali Malang.Detergent is one of the organic pollutants which is a problem in Malang river water. The maximum concentration of detergent found in the raw water of Kali Malang is 0.4 mg / l. PDAM has made various efforts to reduce the detergent concentration contained in the raw water. Efforts to be made to reduce the concentration of detergents in raw water are using a flocculation coagulation process using alum, auxiliary coagulants, and auxiliary flocculants. It turned out that the results obtained were still above the established quality standards. Therefore, another effort was made, namely the adsorption process with Powdered Activated Carbon (PAC) combined with the flocculation process. With the combined process of adsorption and coagulation, it turns out that the coagulation of detergent concentrations can fall below the specified quality standards, but other obstacles arise, namely after processing, PAC produces residues that require further handling.Therefore this research will use Hydrogen Peroxide which is a 'clean' oxidizer and after the process is complete no further handling is needed because hydrogen peroxide is easily biodegradable and produces H2O2 and O2. In this research, we will look at the effect of H2O2 in reducing detergent concentrations, both stand-alone H2O2 and H2O2 combined with other processes, namely the adsorption process, coagulation flocculation, and UV irradiation.The results obtained indicate that using H2O2 alone the detergent concentration has not been able to reach the quality standard so it can be said that H2O2 is not strong enough to oxidize the quality standard with either LAS or ABS. Then the H2O2 and PAC combination experiment, the results obtained show that it can reduce the detergent concentration to below the quality standard by using H2O2 doses ranging from 50 ppm to 300 ppm for LAS and for ABS using H2O2 doses from 200 ppm to 300 ppm. Then, a combination of H2O2, PAC and flocculant coagulant was carried out and the results obtained could reduce the H2O2 dose from 0 ppm to 300 ppm for LAS and for ABS using H2O2 doses ranging from 200 ppm to 300 ppm. The combination of the most effective processes to reduce the concentration of LAS detergent is the combination of the H2O2 oxidation process, PAC adsorption and flocculation coagulation. Meanwhile, the most effective combination of processes to reduce the concentration of ABS detergent is the combination of the oxidation process and UV irradiation.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?