Studi pengolahan air limbah PT Laundry Bersaudara dengan proses kimia
S Salah satu air limbah yang sering mencemari air permukaan adalah air limbah tekstil. Dalam air limbah tekstil, parameter wanna merupakan parameter yang sering menjadi masalah karena dapat mengganggu kehidupan dalam air dan estetika. Oleh sebab itu perlu dibuat suatu pengolahan untuk menurunkan warna disamping parameter-parameter lainnya (deterjen, COD, BOD, TSS, kekeruhan dan alkalinitas).Proses pengolahan air limbah tekstil secara fisik dan kimia dapat dilakukan dengan proses koagulasi-flokulasi-sedimentasi dan dapat juga dengan proses adsorpsi menggunakan karbon aktif. Proses gabungan ini dimaksudkan agar partikel koloid yang berukuran sangat kecil (1-10 pm) dapat dibuat menjadi tidak stabil sehingga antara partikel yang satu dengan yang lain akan menggumpal. Gumpalan- gumpalan partikel yang disebut flok ini, akan diendapkan pada bak sedimentasi. Sedangkan karbon aktif digunakan untuk menurunkan kandungan deterjen, ammonia, bau dan zat organik lainnya. Jenis-jenis pencemar ini umumnya sulit dihilangkan dengan pengolahan biasa, sehingga digunakan karbon aktif yang dapat menyerap (mengadsorpsi) berbagai jenis dan ukuran molekul zat pencemar.Air baku yang digunakan pada penelitian ini adalah air limbah yang berasal dari PT. Laundry Bersaudara, dengan karakteristik air limbah sebagai berikut: Warna 413 Pt-Co, deterjen 6,53 mg/l, COD 434,9 mg/l, BOD 160 mg/l, alkalinitas 435,8 mg/l, kekeruhan 194 NTU, dan TSS 273 mg/l. Koagulan yang digunakan pada penelitian ini adalah Al2(SO4)3, PACI dan FeSO4. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan jenis dan dosisi koagulan yang optimum. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa koagulan yang paling baik untuk menurunkan warna air limbah tekstil ini adalah FeSO4 dengan dosis optimum 70 ppm. Sedangkan penelitian lanjutan dilakukan untuk menentukan dosis karbon aktif yang dapat digunakan dalam penurunan deterjen, warna, COD, BOD, alkalinitas, kekeruhan dan TSS. Dari hasil penelitian dan perhitungan didapatkan kebutuhan karbon aktif untuk menurunkan parameter-parameter tersebut adalah 92,3 mg/l air baku.Unit bangunan air limbah yang diusulkan adalah bak pengumpul (batch) yang berfungsi untuk menampung air limbah, bak koagulasi jenis hidrolis yang berfungsi untuk mencampurkan koagulan dengan air baku, bak flokulasi jenis baffle channel vertikal, bak sedimentasi menggunakan plate settler dan bak filter karbon aktif.
O One of the wastewater that often pollutes surface water is textile wastewater. In textile wastewater, the wanna parameter is a parameter that is often a problem because it can interfere with life in water and aesthetics. Therefore it is necessary to make a treatment to reduce the color in addition to other parameters (detergent, COD, BOD, TSS, turbidity and alkalinity).Physical and chemical textile wastewater treatment processes can be carried out by a coagulation-flocculation-sedimentation process and also by an adsorption process using activated carbon. This combined process is intended so that colloid particles which are very small in size (1-10 pm) can be made unstable so that the particles will coagulate. These clumps of particles, called floc, will be deposited in the sedimentation bath. Meanwhile, activated carbon is used to reduce detergent content, ammonia, odors and other organic substances. Generally, these types of pollutants are difficult to remove by ordinary processing, so that activated carbon is used which can absorb (adsorb) various types and molecular sizes of pollutants.The raw water used in this research is wastewater from PT. Laundry Brothers, with the following characteristics of wastewater: Color 413 Pt-Co, detergent 6.53 mg / l, COD 434.9 mg / l, BOD 160 mg / l, alkalinity 435.8 mg / l, turbidity 194 NTU, and TSS 273 mg / l. The coagulants used in this study were Al2 (SO4) 3, PACI and FeSO4. Preliminary research was carried out to determine the optimum type and dosage of coagulants. The results showed that the best coagulant for reducing the color of textile wastewater was FeSO4 with an optimum dose of 70 ppm. Meanwhile, further research was conducted to determine the dosage of activated carbon which can be used to reduce detergent, color, COD, BOD, alkalinity, turbidity and TSS. From the results of research and calculations, it was found that the need for activated carbon to reduce these parameters was 92.3 mg / l of raw water.The wastewater building unit proposed is a batch which functions to collect wastewater, a hydraulic coagulation tub that mixes coagulants with raw water, a vertical baffle channel flocculation tub, a sedimentation basin using a plate settler and an activated carbon filter tank.