DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara gejala kelainan temporomandibula dengan psychological distress pada usia dewasa muda : kajian pada mahasiswa dan mahasiswi Universitas Trisakti Kampus A


Oleh : Pramudita Wiyani Putri

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.692 PUT h

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : drg. Isya Hanin, Sp.Pros.

Subyek : Temporomandibular joint - Diseases

Kata Kunci : TMD,DC/TMD, PHQ-4, SQ, psychological distress

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_KG_040001600112_Halaman-Judul.pdf 10
2. 2020_TA_KG_040001600112_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2020_TA_KG_040001600112_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TA_KG_040001600112_BAB-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TA_KG_040001600112_BAB-3_Kerangka-Teori,-Kerangka-Konsep,-dan-Hipotesis.pdf
6. 2020_TA_KG_040001600112_BAB-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2020_TA_KG_040001600112_BAB-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2020_TA_KG_040001600112_BAB-6_Pembahasan.pdf
9. 2020_TA_KG_040001600112_BAB-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2020_TA_KG_040001600112_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2020_TA_KG_040001600112_Lampiran.pdf

L Latar Belakang: Gangguan temporomandibula merupakan gangguan yang melibatkan sendi temporomandibula, otot pengunyahan dan struktur terkait. Gangguan temporomandibula dapat mempengaruhi banyak hal, salah satunya adalah kondisi psikologis. Penelitian di negara lain memperlihatkan keterkaitan gejala kelainan temporomandibula dengan gangguan psikologis (psychologicaldistress) pada dewasa muda, sedangkan penelitian di Indonesia berkaitan denganhal ini belum banyak dilakukan. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahuihubungan antara gejala kelaianan temporomandibula dengan psychologicaldistress pada dewasa muda. Metode: Penelitian observasional analitik denganrancangan potong melintang dilakukan pada 354 responden (141 laki-laki dan 213perempuan) dengan usia 18-22 tahun pada mahasiswa/mahasiswi UniversitasTrisakti Kampus A. Gambaran umum subjek penelitian dilihat berdasarkan jeniskelamin, usia, dan suku. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakankuesioner DC/TMD axis I (Symptom Questionnaire) dan axis II (Patient HealthQuestionaire-PHQ-4). Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman dalambentuk google form Hasil:Hasil penelitian menunjukan jumlah subjek penelitianlaki-laki sebanyak 141 orang dan perempuan sebanyak 213 orang. Subjekpenelitian paling banyak mengalami keluhan pada kategori nyeri yaitu sebanyak91 orang, 32 orang laki-laki dan 59 orang perempuan. Selain itu, hasil rata-rataPHQ-4 pada kategori nyeri menunjukan nilai yang paling tinggi yaitu sebesar4,68. Analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan(p<0,05) antara gejala kelainan temporomandibula pada kategori nyeri denganpsychological distress dengan nilai koefisien korelasi moderat (r=0,401).Prevalensi gejala kelainan temporomandibula pada subjek laki-laki sebesar 39,8%dan pada perempuan 60,2%. Kesimpulan: Gejala kelainan temporomandibulacukup banyak dijumpai pada dewasa muda usia 18-22 tahun. Gejala nyeri padakelainan temporomandibula berhubungan dengan psychological distress pada usiadewasa muda.

B Background: Temporomandibular disorders (TMD) are disorders that affectedthe temporomandibular joint (TMJ), masticatory muscles and associatedstructures. Temporomandibular disorders (TMD) can affect many factors,including psychological condition. Previous research in other countries haveshown that relationship between symptoms of temporomandibular disorders(TMD) and psychological distress existed in young adults, while in Indonesia theresearch about this topic were few Objective: This study aimed to determine therelationship between a symptoms of temporomandibular disorders (TMD) withpsychological distress in young adults. Method: This study was analyticobservational with cross sectional design which was conducted on 354respondents (141 men and 213 women) with ages 19-21 years old at Campus A ofTrisakti University. General description of the subject of this study can be seenfrom gender, age, and ethnicity. The data was collected using 2 types ofquestionnaires, namely DC / TMD axis I (Symptom Questionnaire) and axis II(Patient Health Questionaire-PHQ-4). Data were analysed using the Spearmancorrelation test in the form of Google Form. Result: The results showed thenumber of male research subjects were 141 people (39.8%) and female were 213people (60.2%). The research subjects experienced the most complaints in thepain category of 91 people, 32 males and 59 females. Moreover, the results of themean PHQ-4 in the pain category showed the highest value at 4.68. In addition,bivariate analysis showed that there was a significant relationship (p <0.05)between temporomandibular disorders (TMD) in the category of pain withpsychological distress with moderate correlation coefficient values (r = 0.401).The prevalence of temporomandibular disorders (TMD) in male subject was39.8%, while 60.2% in female. Conclusion: In short, a symptoms oftemporomandibular disorders (TMD) are quite common in young adults aged 19-21 years. Further, pain in temporomandibular disorders (TMD) associated to thepsychological distress in young adulthood.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?