Tingkat pengetahuan mahasiswa program profesi terhadap terjadinya komplikasi pasca pencabutan gigi : kajian pada mahasiswa program profesi RSGM FKG Usakti (Laporan Penelitian)
L Latar Belakang: Pencabutan gigi merupakan salah satu prosedur standarkompetensi yang dapat dilakukan oleh dokter gigi umum. Prosedur pencabutangigi dapat berpotensi terjadinya komplikasi yang muncul secara tidakterduga. Pengetahuan yang mendasari komplikasi pencabutan gigi diperlukanagar setiap pencabutan gigi yang dilakukan merupakan tindakan yang ideal.Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswaprogram profesi, mengetahui tidak terjadinya dan terjadinya komplikasi pascapencabutan gigi, dan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuanmahasiswa program profesi dengan terjadinya komplikasi pasca pencabutangigi. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan crosssectional pada mahasiswa program profesi RSGM FKG Usakti yang diambildengan cara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan kuesionerdengan skala Guttman. Pengolahan data dalam bentuk grafik dan tabel pivot.Analisis data menggunakan metode uji Spearman. Hasil: Berdasarkan hasildata, terdapat 79 responden (79%) memiliki pengetahuan baik, 13 responden(13%) memiliki pengetahuan cukup, dan 8 responden (8%) memilikipengetahuan kurang. Juga diperoleh 68 responden (68%) tidak mengalamikomplikasi dan 32 responden (32%) mengalami komplikasi. Berdasarkan tabelpivot, ditemukan responden berpengetahuan baik lebih banyak mengalamitidak terjadi komplikasi (68%) dibandingkan dengan terjadi komplikasi (32%).Berdasarkan uji Spearman, tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkatpengetahuan dan komplikasi pasca pencabutan gigi (p = 0,501). Kesimpulan:Terdapat beberapa tingkat pengetahuan pada mahasiswa program profesi.Pengetahuan yang baik dapat mengurangi terjadinya komplikasi pascapencabutan gigi. Terjadinya komplikasi tidak hanya dipengaruhi olehpengetahuan, namun dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti keterampilan,status kesehatan, kebiasaan pasien, faktor sistemik dan lokal pasien.
B Background: Tooth extraction is one of the competency standard procedures thatcan be performed by general dentists. Tooth extraction procedures can potentiallycause complications that often arise unexpectedly. Knowledge that underlie thepost-extraction complication are absolutely necessary so that every tooth extractionperformed is an ideal action. Aim: To determine the description level of knowledge,the occurance of no complication and with complication post-extraction, and therelationship between the level of knowledge of dental intern with post-extractioncomplication. Method: An observational analytic study with cross-sectional designon dental interns Faculty of Dentistry Trisakti University was taken by purposivesampling. This study uses a Guttman scale. Processing data in the form of chartsand pivot tables. Data analysis using Spearman test method. Result: Data showed79 respondents (79%) had good knowledge, 13 respondents (13%) had moderateknowledge, while the other 8 respondents (8%) had been noted with lessknowledge. Also was found, 68 respondents (68%) had no complication and 32respondents (32%) had complication. Based on the pivot table, it was found thatrespondents with good knowledge had more with no complications (68%) thanthose with complications (32%). Based on Spearman test, was found no significantrelationship between level of knowledge and post-extraction complication of (p =0.501). Conclusion: There is level of knowledge of dental interns. Knowledge canreduce the occurrence of post-extraction complications. Complications do not onlyinvolve the knowledge, but can be influenced by other factors such as skills, healthstatus, patient habits, systemic and local factors of the patient.