Evaluasi ESP terhadap laju produksi pada sumur minyak KW lapangan KWG
M Minyak bumi yang dihasilkan dari suatu sumur, pada awalnya, diproduksi melalui sembur alam (natural flow), yang artinya minyak bumi keluar ke permukaan bumi secara alamiah.Namun, seiring waktu dan produksi, terjadi penurunan tekanan reservoir yang harus segera diatasi secara optimal. Masalah ini muncul karena sumur yang mengalami penurunan kemampuan produksi akibat penurunan tekanan reservoir. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan metode pengangkatan buatan (artificial lift). Pada lapangan ini, terdapat 175 sumur, beberapa di antaranya merupakan sumur peninggalan Belanda, dan sisanya adalah sumur pemboran milik PERTAMINA. Dari total 175 sumur yang ada, hanya sekitar 40 sumur yang masih aktif. Sumur-sumur lain sudah tidak aktif karena influx-nya telah kosong atau rangkaian sumurnya telah rusak. Sumur di lapangan ini diproduksikan dengan bantuan empat jenis artificial lift, yaitu Electric Submersible Pump (ESP), Sucker Rod Pump (SRP), Hydraulic Pumping Unit (HPU), dan Progressive Cavity Pump (PCP). Metode ESP banyak digunakan karena sangat efektif dan efisien untuk sumur-sumur yang dalam.Penelitian dilakukan pada Distrik I Kawengan dengan mengambil satu sumur sebagai bahan penelitian, yaitu sumur KW. Sumur ini memiliki water cut yang cukup tinggi, dengan kedalaman 2.855 ft dan nilai water cut sebesar 98,2%. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pompa ESP yang terpasang dengan mencari nilai efisiensi volumetrik untuk menggambarkan kinerja pompa tersebut. Jika efisiensi berada di bawah 75%, maka perlu dilakukan optimasi. Perencanaan ESP dimulai dengan pengumpulan data-data sumur yang diperlukan. Penelitian ini bersifat kuantitatif, di mana penulis mengumpulkan dan menganalisis data yang berkaitan dengan perencanaan ESP. Dalam evaluasi dan optimasi, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah Productivity Index (PI), Inflow Performance Relationship (IPR), dan gas calculation. Evaluasi dan optimasi ini dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel untuk perhitungan. Pengangkatan buatan berfungsi menurunkan tekanan dasar lubang sumur atau Bottom Hole Pressure (BHP) untuk meningkatkan produksi . Metode ini diterapkan ketika tenaga alami reservoir tidak lagi mampu mendorong fluida ke permukaan atau untuk meningkatkan produksi. Ini juga dapat dilakukan dengan pompa sentrifugal downhole, yang merupakan bagian dari sistem ESP. Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode IPR Composite, nilai laju alir optimum pada sumur KW adalah 381.66 Bfpd. Evaluasi pompa terpasang menunjukkan efisiensi volumetrik sebesar 79,54%. Optimasi tidak memerlukan pergantian pompa karena pompa masih bekerja dalam range operasi yang sesuai.
P Petroleum produced from a well is initially produced through natural flow, which means that the oil comes out to the earth\\\'s surface naturally. However, over time and production, there is a decrease in reservoir pressure that must be addressed optimally. This problem arises due to wells that experience a decrease in production capability due to a decrease in reservoir pressure. One way to overcome this problem is with the artificial lift method. In this field, there are 175 wells, some of which are Dutch heritage wells, and the rest are PERTAMINA drilling wells. Of the total 175 wells, only about 40 wells are still active. The other wells are no longer active because the influx is empty or the well circuit has been damaged. Wells in this field are produced with the help of four types of artificial lift, namely Electric Submersible Pump (ESP), Sucker Rod Pump (SRP), Hydraulic Pumping Unit (HPU), and Progressive Cavity Pump (PCP). The ESP method is widely used because it is very effective and efficient for deep wells. The research was conducted in Kawengan District I by taking one well as research material, namely the KWwell. This well has a fairly high water cut, with a depth of 2,855 ft and a water cut value of 98.2%. This study aims to evaluate the installed ESP pump by finding the volumetric efficiency value to describe the pump\\\'s performance. If the efficiency is below 75%, it needs to be optimized. ESP planning begins with the collection of necessary well data. This research is quantitative, where the author collects and analyzes data related to ESP planning. In evaluation and optimization, some things that need to be considered are Productivity Index (PI), Inflow Performance Relationship (IPR), and gas calculation. This evaluation and optimization is done with the help of Microsoft Excel for calculations. Artificial lift serves to lower the bottom hole pressure (BHP) to increase production. This method is applied when the natural power of the reservoir is no longer able to push the fluid to the surface or to increase production. This can also be done with a downhole centrifugal pump, which is part of the ESP system. Based on the calculation results with the IPR Composite method, the optimum flow rate value at well KW is 381.66 Bfpd. Evaluation of the installed pump showed a volumetric efficiency of 79.54%. Optimization does not require pump replacement because the pump is still working within the appropriate operating range.