Hubungan antara pola konsumsi diet kariogenik dengan tingkat keparahan karies pada anak usia 3-5 tahun : Kajian Pada PAUD Sapta Kemuning, Depok, Jawa Barat (laporan penelitian)
L Latar belakang: Karies ialah suatu penyakit infeksi yang dihasilkan dari interaksi bakteri di dalam rongga mulut. Anak usia 3 sampai 5 tahun disebut juga sebagai masa prasekolah. Pada masa ini, biasanya anak paling rentan mengalami masalah gigi dan mulut karena umumnya masih belum mempunyai perilaku atau kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga masih membutuhkan orang lain, serta memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan yang bersifat kariogenik. Pola konsumsi makanan yang dihubungkan dengan terjadinya karies tergantung dari jenis makanan yang dikonsumsi dan frekuensi makan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi diet kariogenik dengan tingkat keparahan karies pada anak usia 3-5 tahun pada PAUD Sapta Kemuning, Depok, Jawa Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik pada 56 anak usia 3-5 tahun yang sesuai dengan kriteria inklusi. Anak dilakukan pemeriksaan def-t oleh dosen pembimbing, orang tua diberikan kuesioner berupa Food Frequency Questionare (FFQ). Hasil: Dari 56 subyek penelitian, sebagian besar siswa memiliki pola konsumsi diet kariogenik dengan kategori sedang dan memiliki tingkat keparahan karies dengan kategori tinggi. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai p value = 0,01 (p<0,05) dan nilai r = 0,343. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola konsumsi diet kariogenik dengan tingkat keparahan karies pada anak usia 3-5 tahun di Depok.
B Background: Caries is a disease that causes from interactions of the bacteria in the oral cavity. Children aged 3 to 5 years are referred to as preschools. Most of the children susceptible to dental and mouth problems because they do not have the behavior or habits to maintain dental and oral hygiene so they still need other people, and they have a habit of eating foods that are cariogenic. The patterns of diet cariogenic consumption that associated with the occurrence of caries depends on the type of food consumed and the frequency of eating. Objective: To find out the relationship between the patterns of diet cariogenic consumption and the severity of caries in children aged 3-5 years old in PAUD Sapta Kemuning, Depok, West Java. Method: Observational analysis method is used in this research on 56 subjects aged 3-5 years. The children were examined by the supervisor and the parents are given a questionnaire in the form of Food Frequency Questionnaire (FFQ). Result: Out of total 56 research subjects obtained, most students had a moderate level pattern of diet cariogenic consumption had a high severity of caries. Spearman correlation test results showed p value of 0.01 (p <0.05) and correaltion coefficient of 0.343. Conclusion: There is a relationship between the patterns of diet cariogenic consumption and the severity of caries in children aged 3-5 years old in PAUD Sapta Kemuning, Depok, West Java.