K Kesehatan mental merupakan hal penting untuk kehidupan manusia, hal tersebut sama pentingnya dengan kesehatan fisik yang dimiliki. Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai dalam perusahaan ataupun organisasi adalah stres kerja. Ditambah lagi, peningkatan stres kerja dari dukungan sosial dapat menyebabkan gangguan kejiwaan. Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi stresor bagi pekerja, termasuk usia dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan stres kerja dengan gangguan mental emosional.METODEPenelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada 74 karyawan produksi bagian packing pada bulan Maret-Mei tahun 2023. Subjek berjenis kelamin pria atau wanita dengan usia 19-56 tahun dan terdaftar sebagai pekerja aktif minimal satu bulan dimasukkan dalam penelitian. Data yang digunakan merupakan data primer yang diambil dengan instrument kuesioner Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20). Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan besarnya 0,05.HASILHasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 51 karyawan (68,9%) mengalami gangguan mental emosional, 35 karyawan (47,3%) memiliki tingkat stres kerja berat, 40 karyawan (54,1%) berusia >35 tahun dan sebanyak 41 orang (55,4%) karyawan berjenis kelamin laki-laki. Terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan gangguan mental emosional (p=0.002), usia dengan gangguan mental emosional (p=0,040),jenis kelamin dengan gangguan mental emosional (p=0,001)dan masa kerja dengan gangguan mental emosional (p=0,001).KESIMPULANTerdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan gangguan mental emosional; usia dengan gangguan mental emosional dan jenis kelamin dengan gangguan mental emosional.