K Kulit jeruk Citrus sinensis menghasilkan minyak atsiri yang mengandung kadar limonen yang tinggi. Limonen dipercaya dapat memutihkan gigi dengan biokompatibilitas yang lebih baik dibandingkan bahan pemutih gigi peroksida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit jeruk (Citn1s sinensis) dalam pasta gigi pemutih terhadap perubahan \Varna ekstrinsik. Tiga puluh gigi premolar yang telah diberi pewamaan cxtrinsik teh, dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama diaplikasikan pasta gigi pemutih yang mengandung hidrogen peroksida 2% sebagai kelompok kontrol positif. Kelompok kedua diaplikasikan pasta gigi pemutih yang dicampur dengan ekstrak kulit Citrus sinensis. Total waktu pengaplikasian masing­ masing kelompok selama 2 jam. Sebelum pengaplikasian dan sesudah pengaplikasian, gigi difoto dengan kamera digital, laJu dilihat perbedaan kecerahan warnanya menggunakan aplikasi Adobe Photoshop dengan metodc CIE Lab. Perbedaan warna gigi menjadi lebih cerah terjadi lebih besar pada kelompok kedua dengan tambahan ekstrak kulit Citrus sinensis (, E =15,764± 3,277) dibandingkan dengan pengaplikasian pasta gigi pemutih saja (tiE = 5,223 ± 1,285). Berdasarkan uji statistik t tidak berpasangan, terdapat perbedaan yang signifikan (p = 0,000 ; p < 0,05) pada perubahan warna pada setiap kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruhkandungan ekstrak kulit jeruk (Citrus sinensis) dalam pasta gigi pemutih terhadap perubahan wama ekstrinsik.